Gizi buruk
Kekurangan nutrisi dapat mempengaruhi produksi hormon, sehingga pola makan yang kekurangan nutrisi penting dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur.
Perimenopause
Saat wanita mendekati masa menopause, biasanya pada usia 40-an, kadar hormon secara alami berfluktuasi, menyebabkan menstruasi tidak teratur sebelum menstruasi berhenti sama sekali.
Baca Berita Berikutnya: 6 Tips Mengatasi Nyeri dan Rasa Sakit saat Menstruasi, Mulai dari Mandi Air Hangat hingga Memijat
Nyeri saat menstruasi adalah hal wajar yang dialami oleh hampir seluruh wanita.
Namun jika nyeri terasa berlebihan, mungkin bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Untungnya, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk mengobati nyeri akibat halangan.
Kabar baiknya sejumlah upaya tanpa obat bisa dicoba, mulai dari melakukan pijatan hingga memanfaatkan air panas.
Dilansir TribunHealth.com dari NHS Inggris, berikut ini uraiannya.
Baca juga: Tips Cegah Infeksi Saluran Kemih saat Menstruasi, Ganti Pembalut Setiap Empat atau Enam Jam
Mengatasi nyeri haid tanpa obat
Tips pertama yang bisa dilakukan tanpa obat adalah sebagai berikut.
- berhenti merokok – merokok dianggap meningkatkan risiko nyeri haid
- berolahraga – Anda mungkin tidak ingin berolahraga selama periode yang menyakitkan, tetapi tetap aktif secara fisik dapat mengurangi rasa sakit; cobalah berenang ringan, berjalan kaki atau bersepeda
- meletakkan air panas dalam botol di perut Anda dapat membantu mengurangi rasa sakit
- mandi air hangat atau shower – mandi air hangat atau shower dapat menghilangkan rasa sakit dan membantu Anda rileks
- pijatan – pijatan ringan dan melingkar di sekitar perut bagian bawah juga dapat membantu mengurangi rasa sakit
- teknik relaksasi – aktivitas relaksasi, seperti yoga atau pilates, dapat membantu mengalihkan perhatian Anda dari rasa sakit dan ketidaknyamanan
Obat penghilang rasa sakit
Baca juga: 4 Tips Cara Mengatasi Kecemasan: Berhenti Merokok dan Hindari Kopi Sementara Waktu
Selain itu, Anda dapat mengonsumsi ibuprofen dan aspirin untuk membantu mengatasi rasa sakit.
Namun, jangan mengonsumsi ibuprofen atau aspirin jika memiliki masalah asma atau lambung, ginjal, atau hati.
Aspirin tidak boleh dikonsumsi oleh siapa pun yang berusia di bawah 16 tahun.
Anda juga dapat mencoba parasetamol, tetapi penelitian menunjukkan bahwa obat ini tidak mengurangi rasa sakit sebaik ibuprofen atau aspirin.
Namun ada baiknya, konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat medis.
Jika obat penghilang rasa sakit biasa tidak membantu, dokter mungkin akan meresepkan obat penghilang rasa sakit yang lebih kuat, seperti naproxen atau kodein.
Umumnya membaik dengan sendirinya
Baca juga: 5 Mitos Seputar Menstruasi pada Wanita, Haid yang Sehat Haruskah Berlangsung Seminggu?