Dia bisa memperoleh uang sebanyak itu berkat menjadi bandar judi di sekolahnya.
Dilansir TribunHealth.com dari MS News, berikut ini fakta-faktanya.
Baca juga: Kiai di Semarang Punya Bunker di Pondok Pesantren, Ternyata Digunakan untuk Melecehkan Santriwati
Ibu kaget anak punya uang Rp 5 juta dalam tas
Kisah ini terjadi di Malaysia.
Sang ibu membuat pengakuan di sebuah halaman Facebook.
Dia menjelaskan bahwa putrinya duduk di bangku sekolah dasar 2 tahun ini dan menerima uang saku mingguan sekitar Rp 164 ribu untuk biaya sekolah.
Ketika belanja di sebuah mal di Penang, putrinya ingin membeli tas sekolah seharga Rp 2,9 juta.
Sang anak berkilah bahwa teman-teman sekolahnya juga memakai tas serupa.
Namun kala itu ibunya terkejut melihat harganya.
Baca juga: Tips Menurunkan Berat Badan, Pakar Sarankan Atur Sarapan, Makan Siang, dan Makan Malam Seperti Ini
Dia kemudian mengajak putrinya untuk melihat toko lain.
Namun, sang anak justru menghentikan ibunya dan berkata jika ia memiliki uang untuk membeli tas tersebut.
Anak itu mengeluarkan segepok uang dari tas yang jumlahnya mencapai senilai Rp 5 juta.
“Saya hanya memberinya RM50 untuk membeli makanan selama seminggu, bagaimana mungkin dia masih memiliki lebih dari RM1.000?," sang ibu bertanya-tanya.
Jadi bandar judi
Setelah kembali ke rumah dan memastikan kepada suaminya bahwa dia tidak memberikan uang kepada gadis tersebut, sang ibu mendudukkan putrinya untuk mempertanyakan asal usul uang tersebut.
“Putri saya sangat bersemangat dan menceritakan kepada saya seluruh cerita tentang menghasilkan uang di sekolah,” tulis sang ibu.
Anak berusia 8 tahun itu menceritakan bahwa dia terlibat dalam aktivitas perjudian selama jam istirahat, menjadi bandar dadu dan taruhan bersama teman-teman sekolahnya.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Imbau untuk Minum Air Kelapa Campur 3 Bahan Ini untuk Mendapatkan Khasiatnya
“Saya terkejut setelah mendengarnya. Saya tidak yakin apakah saya harus senang atau khawatir,” tambah sang ibu.
Dia lebih lanjut mengungkapkan bahwa putrinya bersekolah di sekolah internasional yang sebagian besar siswanya berasal dari keluarga berpenghasilan tinggi. Beberapa siswa menerima uang saku harian sebanyak RM100 (Rp 328 ribu).
Setelah menceritakan kepada suaminya tentang usaha perjudian putri mereka, suaminya hanya tertawa dan menasihatinya untuk melepaskan sang putri.
(TribunHealth.com/Nur)