Gangguan hormon
Ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh, termasuk di dalam kelenjar pituitari dan tiroid, dapat menyebabkan kemandulan.
Kondisi ini umumnya dapat diatasi dengan melakukan pengobatan dan perawatan secara medis.
Gangguan autoimun
Antibodi di dalam tubuh dapat menyerang sperma karena dianggap sebagai zat atau virus berbahaya yang perlu dilawan.
Kondisi ini kemudian membuat sperma rusak dan menyebabkan kemandulan pada pria.
Mengidap varikokel
Varikokel merupakan kondisi di mana pembuluh darah di sekitar testis membengkak sehingga dapat menghalangi aliran darah.
Penyebab dari kondisi ini tidak diketahui secara pasti, namun dapat berdampak negatif pada kualitas dan jumlah sperma yang diproduksi.
Masalah kesehatan seksual
Masalah kesehatan seksual, seperti disfungsi ereksi dan ejakulasi dini, dapat memengaruhi kesuburan pria.
Selain menyebabkan kemandulan, beberapa kondisi tersebut juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental sehingga membuat pria tidak bisa melakukan hubungan seksual dengan normal.
Baca juga: Pentingnya Penuhi Kebutuhan Cairan, Ada Sederet Dampak Kurang Minum Air Putih Menanti
Miliki penyakit keturunan
Beberapa jenis penyakit keturunan, seperti sindrom Klinefelter, dapat menyebabkan kelainan pada organ reproduksi.
Beberapa penyakit keturunan lain yang juga dapat meningkatkan risiko kemandulan, seperti fibrosis kistik dan sindrom Kallmann.
Kebiasan buruk
Beberapa kebiasaan buruk juga dapat menurunkan fungsi dan produksi sperma di dalam tubuh, seperti mengonsumsi obat-obatan terlarang, minum minuman beralkohol dan merokok.
Selain itu, kebiasaan menggunakan pakaian yang ketat dan memangku laptop dapat membuat testis menjadi lebih panas sehingga akan menurunkan produksi sperma.
Kemandulan yang disebabkan oleh faktor kebiasaan umumnya dapat diatasi dengan melakukan pola hidup sehat.