TRIBUNHEALTH.COM - Sarapan adalah salah satu hal yang penting dan berperan vital dalam kesehatan.
Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang menderita diabetes.
“Saya pikir sarapan pagi itu penting, terutama dengan potensi risiko hipoglikemia...” kata Jessica Crandall, RD, CDCES , pemilik Vital RD, sebuah perusahaan pelatihan kesehatan dan perencanaan nutrisi yang berbasis di Denver AS.
Dilansir TribunHealth.com dari Everyday Health, berikut ini uraiannya.
Baca juga: 6 Alasan Minum Air Putih Baik untuk Turunkan Berat Badan: Bantu Keluarkan Kotoran dari Tubuh
Pentingnya protein saat sarapan
Kadar protein yang cukup penting saat penderita diabetes sarapan.
Sarapan tinggi protein memiliki keunggulan dibandingkan sarapan tinggi karbohidrat, menurut penelitian dari University of Missouri-Columbia.
Dalam penelitian tersebut, wanita berusia 18 hingga 55 tahun mengonsumsi makanan dengan kandungan kalori, lemak , dan serat yang sama – tetapi jumlah proteinnya berbeda.
Para peneliti memantau jumlah glukosa dan insulin dalam darah partisipan selama empat jam setelah mereka sarapan.
Hasilnya, sarapan terbaik mengandung 39 g protein dan menyebabkan lonjakan glukosa pasca makan yang lebih rendah dibandingkan makanan dengan lebih sedikit protein.
Baca juga: Selain Mengurangi Porsi Makan, 5 Tips Berikut Bisa Dicoba untuk Menurunkan Berat Badan
Membantu Penurunan Berat Badan
Selain itu, sarapan pagi dapat membantu penderita diabetes tipe 2 yang kelebihan berat badan untuk menurunkan berat badannya.
Dari peserta National Weight Control Registry yang mempertahankan penurunan berat badan setidaknya 30 pon selama setidaknya satu tahun, 78 persen mengatakan mereka sarapan setiap hari.
Bagi orang yang obesitas, penurunan berat badan juga penting untuk dilakukan.
Berita Lainnya: Tak Melulu Soal Porsi, Urutan Makanan yang Dikonsumsi Juga Bisa Mencegah Lonjakan Gula Darah
Diberitakan Sebelumnya, akar kesehatan dan nutrisi dari Prepped Pots, dari MuscleFood.com menjelaskan bahwa makan dalam urutan tertentu dapat mencegah lonjakan dan penurunan gula darah.
Dia menjelaskan penelitian telah mengungkapkan bahwa mengikuti urutan makanan yang tepat dapat mengurangi lonjakan glukosa hingga 75 persen.
Idealnya, makanan harus dimulai dengan sayuran non-tepung, makan protein dan lemak, dan diakhiri dengan karbohidrat.
Dia meyakini, makan dengan urutan ini akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama dibandingkan dengan makan makanan yang sama, namun urutannya terbalik.
Pasalnya protein, serat, dan lemak sehat dapat memperlambat pelepasan gula dari karbohidrat sederhana.