TRIBUNHEALTH.COM - Menjaga asupan karbohidrat memang penting untuk menjaga agar gula darah tidak melonjak tiba-tiba.
Namun, mengontrol gula darah tak hanya membatasi karbohidrat saja.
Selain itu, pengidap diabetes juga perlu menambah asupan serat setiap kali makan.
Dilansir TribunHealth.com dari Everyday Health, berikut ini fakta-faktanya.
Baca juga: Tips Menurunkan Berat Badan, Pakar Sarankan Atur Sarapan, Makan Siang, dan Makan Malam Seperti Ini
Membatasi karbohidrat memang penting
“Karbohidrat adalah penyebab gula darah Anda berpotensi berfluktuasi,” kata Jessica Crandall, RD, CDCES , pemilik Vital RD, sebuah perusahaan pelatihan kesehatan dan perencanaan nutrisi yang berbasis di Denver.
Berapa banyak karbohidrat yang aman dikonsumsi?
“Ini disesuaikan dengan masing-masing individu,” kata Jill Weisenberger, RDN , anggota Academy of Nutrition and Dietetics.
Seberapa banyak Anda berolahraga, berat badan, dan usia Anda semuanya dapat memengaruhi berapa lama gula bertahan di sistem Anda, menurut CDC .
Paling sederhana, pembatasan karbohidrat bagi penderita diabetes adalah dengan menuruti saran dari dokter.
Dan perlu diingat bahwa karbohidrat tidak hanya ditemukan pada bahan makanan biasa, seperti nasi, roti, kentang, dan pasta.
Mereka juga terdapat dalam buah-buahan, sayuran, permen, dan produk susu, jadi Anda harus mempertimbangkan semuanya juga, kata Crandall.
Baca juga: Ingin Sehat? dr. Zaidul Akbar Anjurkan untuk Berhenti Konsumsi 5 Jenis Makanan Berikut
Tingkatkan asupan serat
Serat adalah nutrisi lain yang perlu Anda perhatikan untuk pengelolaan gula darah.
Semakin banyak serat yang dikonsumsi, semakin baik.
Crandall menjelaskan bahwa serat dapat membantu menstabilkan gula darah.
Selain itu, serat juga berperan dalam pengelolaan berat badan dan dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, menurut ulasan yang diterbitkan pada tahun 2017.
Serat juga memainkan peran pencegahan.
Penelitian menemukan bahwa pola makan tinggi serat dapat mengurangi kejadian diabetes tipe 2 sebesar 15 hingga 19 persen dibandingkan dengan pola makan rendah serat, menurut sebuah penelitian tahun 2018.
Berita Lain: Meski Ingin Kurus, Waspada jika Berat Badan Turun Drastis Tanpa Usaha, Justru Jadi Tanda Diabetes