Trend dan Viral

PPDB Zonasi Anak Tak Diterima, Orang Tua di Tangerang Nekat Ukur Jarak Rumah-Sekolah Pakai Meteran

Penulis: dhiyanti.nawang
Editor: dhiyanti.nawang
Ayip Amir, orang tua siswa mengukur jarak dari rumah ke sekolah pakai meteran

"Enggak ketemu siswanya di depan tadi, enggak ada yang daftar di SMA."

"Makanya bingung ini, kacau," ujarnya.

"Posisi siswa yang didepan kita cek nama Sab*** tidak ada, adanya kata Ketua RW kemungkinan ada di belakang, tapi kan itu lebih jauh lagi jaraknya dari SMA."

"Makanya itu, posisinya SMA 5 ngukur jaraknya gimana, zonasinya?" tutur Ayip Amir heran.

Hingga kini video aksi orang tua siswa ukur jarak ke sekolah pakai meteran tersebut sudah menyita perhatian netizen.

Tak sedikit netizen yang memberikan komentar beragam soal PPDB jalur zonasi yang dinilai kontroversial.

Sejumlah netizen pun curiga banyaknya kecuringan dalam sistem PPDB zonasi tersebut.

Ada juga netizen yang menyarankan agar pemerintah kembali memberlakukan sistem nilai.

Baca juga: Perbaikan Hormon Estrogen Tak Hanya Atasi Vagina Kering, Tapi Juga Metabolisme Tubuh, Memori & Emosi

Beragam komentar netizen

"Masih mending lewat Nem atau nilai murni UN.. Terbukti kualitasnya di sekolah.. banyak sekolah favorit yg dari dulu terkenal ketat persaingannya, setelah adanya zonasi jadi menurun kualitas anak didiknya.. ini dirasakan semua guru.. namun apapun itu semoga ada jalan keluar yang bisa menjadi solusi saat ini.. semoga pendidikan Indonesia secepatnya menjadi lebih baik lago"

"Orangtua yg melakukan kecurangan dan sekolah ikut juga menerima kecurangan, kasian anaknya pak, dia sekolah udah gak halal, ilmunya gak berkah... Sekolah dimanapun sama bagusnya, cuma gara2 gak di sma favorit jd berlaku curang"

"Luar biasa perjuangan org tua utk menyekolahkan anaknya.. Semangat Bapak2," tulis beragam komentar netizen.

"Lah emang ga ada sosialisasi penghitungan jarak itu ditarik secara garis lurus? Gunanya google maps apa dong"

"PPDB Zonasi jadi ajang jual beli bro, banyak kasusnya di daerah gue dari tahun lalu"

Baca juga: Penerima Bansos BSU Bisa Nikmati Insentif Kartu Prakerja 2023 Rp 4,2 Juta, Pendaftaran Mulai 14 Juli

Sementara itu PPDB SMP Negeri di Kabupaten Trenggalek tahun 2023 diperpanjang hingga 16 Juli 2023.

Perpanjangan masa PPDB ini dilakukan karena mayoritas SMP Negeri di Trenggalek pagunya belum terpenuhi.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Agoes Setiyono menyebutkan, ada 50 SMP Negeri di Kabupaten Trenggalek.

Dari jumlah tersebut, hanya ada enam sekolah yang pagunya terpenuhi.

"Enam sekolah itu satu di antaranya adalah SMPN satu atap Pule," kata Agoes, Rabu (5/7/2023).

Sedang lima SMP negeri lainnya adalah SMPN 1 Trenggalek, SMPN 1 Durenan, SMPN 1 Pule, SMPN 1 Panggul, dan SMPN 1 Pogalan.

Halaman
123