8 Fakta Menarik Tentang Deodoran yang Sudah Ada Sejak Jaman Mesir Kuno

Penulis: Melia Istighfaroh
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi - Fakta-fakta tentang deodoran

TRIBUNHEALTH.COM - Bagi sebagian orang, deodoran tentu bukan benda asing lagi, apalagi di jaman yang serba maju seperti saat ini.

Deodoran biasa digunakan setelah mandi agar badan tetap segar dan tidak mengeluarkan bau tak sedap ketika beraktivitas.

Sebenarnya keringat merupakan hal yang normal dan manusiawi.

Begitu juga dengan tubuh manusia yang dirancang untuk mengelurkan keringat dengan segala manfaatnya.

Lalu apa saja fakta-fakta menarik tentang deodoran yang perlu kamu tahu, berikut:

Baca juga: 5 Fakta Minum Kopi untuk Kesehatan, Banyak Bermanfaat untuk Liver

Ilustrasi seseorang yang menggunakan deodoran (freepik.com)

1. Ada sejak jaman Mesir Kuno

Menurut sebuah penelitian, deodoran sudah ada dan ditemukan di jaman Mesir Kuno, meskipun dengan kemasan yang berbeda.

Masyarakat Mesir Kuno biasa mengoleskan wewangian atau parfum pada lipatan tubuh seperti leher dan ketiak.

Kemudian pada tahun 1881, untuk pertama kalinya deodoran modern diperkenalkan ke publik.

Pada tahun 1896, deodoran jenis antiperspirat dengan merk Everdry mulai diproduksi.

2. Bisa dipakai untuk wanita dan pria

Menurut penelitian, wanita sebenarnya memiliki lebih banyak kelenjar keringat daripada pria.

Namun kelenjar keringat pada pria lebih banyak menghasilkan keringat ketimbang wanita.

Untuk mengatasi masalah keringat berlebih dan bau tak sedap, deodoran bisa digunakan baik untuk wanita maupun pria.

3. Keringat tidak berbau

Pada dasarnya keringat tidak memiliki bau, bau tak sedap biasanya muncul dari bakteri yang memecah salah sayu dari dua jenis keringat di kulit.

Unuk mengatasi bau tak sedap ini, deodoran memiliki kekuatan antibakteri yang berfungsi menghentikan bau sebelum mulai.

Ilustrasi seseorang yang menggunakan deodoran untuk mengurangi bau badan (Freepik.com)

4. Tidak menghentikan produksi keringat

Antiperspiran pada deodoran memiliki fungsi untuk mengendalikan keringat secara langsung, agar produksinya tidak berlebihan.

Namun perlu diingat jika deodoran tidak bisa menghentikan produksi ingat.

Halaman
12