Berlari, berenang, dan bersepeda merupakan pilihan-pilihan yang baik.
Kurangi konsumsi lemak
Dalam hal makanan, yang penting adalah membatasi asupan lemak.
Sekali lagi logika mengatakan bahwa yang baik untuk arteri pemasok darah ke jantung juga akan baik untuk arteri pemasuk darah ke penis.
Para dokter percaya bahwa diet untuk menjadi pria perkasa adalah diet rendah lemak, dengan hanya 20 persen kalori berasal dari lemak.
Apabila Dads makan 2500 kalori per hari, berarti batas asupan lemak Anda adalah sekitar 50 gram.
Untuk mulai dengan arah yang benar, bacalah label makanan yang dibeli, cari produk-produk miskin lemak dan tanpa lemak, hindari gorengan, pindah ke susu skim dan makan cukup buah-buahan dan sayuran segar setiap hari, ditambah kira-kira 75 gram ikan, daging ayam, atau daging merah tanpa lemak.
Baca juga: Vagina Becek Itu Bagus Dokter Sebut Vagina Kering Akibat Ada Gangguan di Organ Reproduksi
Rampingkan pinggang
Kelebihan timbangan dapat menyebabkan panjang penis berkurang.
Penelitian tidak resmi terhadap sejumlah pria kegemukan menunjukkan bahwa sampai batas tertentu, seorang pria yang kegemukan akan mendapatkan kembali dua setengah cm penisnya untuk setiap 17 kilogram berat badan yang disingkirkannya.
Ini insentif yang tidak buruk bagi seseorang yang betel-betel kegemukan.
Akan tetapi yang jelas, mempertahankan berat tubuh yang ideal akan mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan diabetes, karena keduanya dapat merusak kemampuan ereksi.
Cermat dengan obat yang dikonsumsi
Ratusan obat dapat menyebabkan impotensi sebagai efek samping, termasuk diuretik, penurun darah tinggi lain, beberapa obat antidepresi, dan antipsikotik.
Tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah obat yang diminum dapat menimbulkan masalah.
Baca juga: PARAH Anggi Anggraeni Lebih Pilih Mantan Pacar Ketimbang Suami, Apakah Harus Kembalikan Mahar?
Stop mengonsumsi alkohol
Alkohol adalah depresan yang berfungsi memperlambat refleks, termasuk dalam olah seksual.
Di samping merusak kemampuan seksual secara langsung, alkohol, bila dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang, dapat berpengaruh langsung terhadap testis, mengurangi produksi hormon pria testosteron dan mengganggu keseimbangan hormon-hormon dan badan-bahan kimia otak yang diperlukan untuk menghasilkan ereksi, padahal keseimbangan itu rentan sekali.
Jadi hati-hati bagi mereka yang suka mengonsumsi minuman mengandung alkohol, kata Saul Rosenthal, M.D., direktur Sexual Therapy Clinic of San Antonio di San Antonio, Texas, dan pengarang Sex over 40.
Waspada saat melakukan seks