TRIBUNHEALTH.COM - Organ reproduksi pria terdiri dari alat kelamin luar (penis, testis, dan skrotum) serta bagian dalam termasuk kelenjar prostat, vas deferens, dan uretra.

Pasalnya kesuburan dan sifat seksual laki-laki tergantung pada fungsi normal sistem reproduksinya dan hormon yang dilepaskan dari otak.

Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang teramat penting.

Perlu diketahui bahwa adanya gangguan maupun penyakit dalam sistem reproduksi bisa menimbulkan banyak sekali masalah kesehatan, termasuk sulitnya memperoleh sang buah hati.

Rupanya tak sedikit pria di luar sana yang memilih mengkonsumsi suplemen atau ramuan kejantanan demi meningkatkan kejantanan.

Namun, sobat sehat tetap harus menjadi konsumen yang cerdas.

Baca juga: Apakah Penyakit Sifilis Bisa Menular Melalui Air Liur? Begini Tanggapan Dokter

Pahami efek samping mengonsumsi ramuan tersebut, guna memastikan tingkat keamanannya.

Sejalan dengan bertambahnya usia, ternyata seorang pria membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan ereksi dan memerlukan rangsangan baik fisik ataupun psikologis lebih banyak guna mempertahankannya.

Tahukah sobat sehat bahwa merawat organ intim pria lebih sederhana dibanding merawat organ intim wanita?

Dilansir dari gridhealth.id terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk merawat organ reproduksi pria, antara lain:

Berhenti merokok

Merokok mempercepat pembentukan endapan-endapan dalam arteri jantung, maka tak sulit untuk percaya bahwa proses yang sama dapat terjadi pada pembuluh-pembuluh darah yang memasok darah ke penis.

Sekarang merokok telah dipandang sebagai faktor utama dalam masalah ereksi, dan aksi pertamanya dimulai ketika usia menginjak 40 tahun.

Berlarilah ke tempat olahraga, jangan berjalan

Baca juga: Solusi Atasi Vagina Kering: Pakai Gel atau Perbaiki Kadar Hormon Estrogen

Semakin bugar tubuh seseorang, semakin sering ia mampu berhubungan intim, juga semakin baik, kata sebuah studi yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior.

Dalam studi itu, yang diselenggarakan di University of California, San Diego, 78 pria sehat tetapi tidak aktif mulai berlatih aerobik tiga hingga lima hari dalam seminggu, masing-masing selama satu jam.

Selama penelitian itu, tiap orang menulis buku harian tentang kegiatan seksual mereka.

Hasilnya menunjukkan bahwa kehidupan seks para pelaku aerobik itu sangat meningkat.

Sementara itu, kehidupan seks mereka yang hanya berjalan-jalan santai hanya berubah sedikit.

Tidak peduli jenis aerobik mana yang dipilih, yang penting Dads mengerjakannya, paling tidak tiga kali dalam seminggu dan tiap kali berlangsung selama dua puluh menit.