TRIBUNHEALTH.COM - Perut yang terasa penuh dan kencang merupakan kondisi yang umum dikeluhkan orang.
Perut yang terasa penuh dan kencang ini bisa teramati secara visual maupun terasa dari pakaian yang tiba-tiba jadi ketat.
Kondisi seperti ini bisa disebabkan oleh berbagai macam penyebab.
Namun penyebab yang paling sering adalah meningkatnya gas di lambung, yang kemudian disebut dengan kembung.
Pada dasarnya semua orang bisa mengalami kembung dari waktu ke waktu, terutama setelah makan berat atau mengonsumsi makanan yang menghasilkan lebih banyak gas dalam tubuh seperti produk susu, kol, lentil, bir, minuman berkarbonasi, permen karet, dan banyak lagi.
Beberapa obat juga dapat menyebabkan kembung sebagai efek samping, seperti pil tidur, obat penenang, dan antidepresan.
Namun jika kembung disertai gejala lain, terutama kehilangan nafsu makan, ada hal lain yang perlu diwaspadai.
Baca juga: Daftar Gejala Long Covid yang Tak Biasa, Termasuk Kembung dan Rambut Rontok
Penjelasan dokter
Dr. Lovkesh Aand, Konsultan- Gastroenterologi Medis & Hepatologi, Rumah Sakit Manipal HCMCT, Dwarka, India memberi penjelasan mengenai hal ini.
"Kehilangan nafsu makan dan perut yang bengkak dapat menjadi indikator signifikan dari berbagai macam penyakit gastrointestinal," paparnya, dilansir Times of India.
"Infeksi makanan, konstipasi kronis, intoleransi laktosa, gastritis, dan tukak lambung adalah beberapa penyakit gastrointestinal yang umum terjadi."
"Pasien dengan penyakit ini juga dapat mengalami nyeri perut, gangguan buang air besar, mual dan/atau muntah."
"Penyebab umum lainnya dari gejala ini adalah sindrom iritasi usus, penyakit Crohn, kolitis ulserativa, penyakit celiac, infeksi cacing tambang, giardiasis, dan penyakit gastroesophageal reflux. Masing-masing penyakit ini memiliki penanda berbeda yang dapat membantu diagnosis dan pengobatan,” pungkasnya.
Baca juga: 4 Gejala Kanker Ovarium yang Terlihat Sepele, Kembung hingga Nyeri saat Berhubungan Seksual
Gejala penyakit saluran pencernaan
Gejala kehilangan nafsu makan dan perut kembung ini juga bisa menjadi indikator penyakit serius seperti obstruksi usus dan gastroparesis.
Pasien dengan penyakit ini mengalami nyeri hebat di perut, muntah berulang, konstipasi dan obstipasi bersamaan dengan perut kembung dan kehilangan nafsu makan.
Perut kembung yang bertahan lebih dari 2 minggu setelah minum obat, penurunan berat badan, kulit pucat, kehilangan nafsu makan dan kulit menguning bisa menjadi tanda peringatan kanker, termasuk kanker ovarium, usus besar, perut, dan pankreas.
Ada beberapa kondisi non-gastrointestinal, di mana orang dapat mengalami gejala ini.
Yang paling umum adalah perlemakan hati yang mungkin karena banyak alasan seperti alkohol, obesitas, diabetes, virus dan sebagainya.
Penyebab non GI lainnya adalah gangguan tiroid, gagal jantung kongestif (CHF), penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), kehamilan terutama di trimester pertama dan PMS (sindrom pramenstruasi).
Baca juga: Ahli Gizi Imbau Hindari Jenis Makanan ini saat Buka dan Sahur, Bisa Sebabkan Perut Kembung