TRIBUNHEALTH.COM - Dokter menjelaskan kriteria seseorang mengalami hipertensi.
Pada dasarnya hipertensi tak selalu menunjukkan gejala, apa lagi pada tahap awal.
Jadi satu-satunya cara untuk memeriksa adalah melalui pemeriksaan tensi tekanan darah.
Vikas Chopra, Konsultan Sr. Interventional Cardiologist-Department of Cardiology, Primus Super Speciality Hospital, New Delhi berbicara soal kriteria tekanan darah tinggi atau hipertensi kepada India Times.
Tahapan hipertensi ada dua yakni hipertensi tahap 1, dan hipertensi tahap 2.
Baca juga: Dikenal Lezat, Bolehkah Penderita Hipertensi Mengonsumsi Kulit Ayam?
Hipertensi tahap 1 terjadi ketika pembacaan atas berkisar antara 130 hingga 139mm Hg atau pembacaan bawah adalah 80 hingga 90 mmHg.
Sedangkan, hipertensi tahap 2 terjadi ketika pembacaan atas berkisar dari 140 mm Hg atau lebih tinggi atau pembacaan bawah 90 mmHg atau lebih tinggi.
Sebagai informasi, tekanan sistolik merupakan tekanan saat jantung tengah memompa darah.
Sementara tekanan diastolik adalah tekanan ketika jantung beristirahat.
Ada sejumlah gejala yang perlu diwaspadai terkait hipertensi, misalnya wajah tampak seperti sakit kepala, sesak napas, hingga mimisan.
Baca juga: Tak Selalu Faktor Usia, Hipertensi Bisa Disebabkan Paparan Asap Rokok hingga Berat Badan Berlebih
Sayangnya gejala hipertensi biasanya baru muncul ketika sudah mengancam nyawa dan bisa beraneka ragam antara satu orang dengan orang lainnya.
“Ini tidak spesifik untuk semua orang dan tidak selalu terjadi kecuali tekanan darah tinggi telah mencapai tingkat yang mengancam jiwa," papar Dr. Vikas Chopra.
"Peningkatan tekanan darah akut yang ditandai dengan tanda-tanda kerusakan organ target adalah hipertensi darurat."
"Pasien dalam kondisi seperti itu harus mendapat pertolongan medis darurat dengan angka tekanan darah lebih tinggi dari 180/120 mm Hg."
Hipertensi darurat terdiri dari iskemia jantung, edema paru, gagal ginjal akut, eklampsia, diseksi aorta, dan defisit neurologis, kata Dr. Chopra.
Pentingnya menghindari makanan tertentu
Mengatur pola makan yang sehat dan seimbang dapat membantu mengelola tekanan darah.
Pasalnya beberapa makanan mungkin baik untuk penderita hipertensi, sementara beberapa lainnya justru perlu dihindari karena memiliki dampak sebaliknya.
Sebut saja kafein, makanan olahan, serta makanan tinggi garam, yang perlu dihindari penderita diabetes.
Dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today (MNT), berikut ini sederet makanan yang perlu dihindari orang dengan diabetes.
Baca juga: 4 Makanan Berikut Dapat Memperburuk Gejala Radang Sendi, Termasuk Olahan Tinggi Garam