TRIBUNHEALTH.COM - Apakah sobat sehat merupakan salah satu orang yang mengalami bau mulut saat berpuasa?
Hal ini memang tidak berbahaya, namun dapat menurunkan rasa percaya diri ketika berbicara dengan orang lain karena kerap membuat orang lain merasa tidak nyaman akibat bau yang ditimbulkan.
Sebenarnya terdapat beberapa faktor yang memicu terjadinya bau mulut, misalnya seperti penyakit sistemik dan dehidrasi karena kurangnya cairan yang masuk ke dalam tubuh.
Kendati demikian, terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya bau mulut selama berpuasa.
Upaya yang dapat dilakukan seperti memenuhi kebutuhan cairan saat berbuka hingga waktu sahur dan rajin dalam membersihkan gigi serta rongga mulut setelah sahur dan sebelum tidur.
Baca juga: Setelah Pemasangan Implan Gigi Apakah Merasakan Nyeri? Ini Tanggapan drg. Muhammad Ikbal Sp.Pros
Baca juga: Adakah yang Perlu Diperhatikan Pasien Sebelum dan Sesudah Melakukan Treatment Vagina Tightening?
Meskipun sudah melakukan upaya-upaya tersebut, terdapat sebagian orang tetap saja mengeluhkan bau mulut.
Mengenai hal ini Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, S.KG., MAP memberikan tanggapannya.
Dr. drg. Munawir H. Usman, S.KG., MAP mengimbau agar sobat sehat melakukan pemeriksaan kesehatan gigi.
"Bahwa untuk menentukan bau yang tidak nyaman itu disebabkan karena faktor apa. Kalau dalam keadaan faktor dehidrasi sehingga produksi daripada air liur itu menjadi kurang saya kira itu normal ya. Semua orang akan merasakan hal tersebut," pungkas Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, S.KG., MAP.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, S.KG., MAP dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Puasa Sehat edisi 06 April 2023.
"Tetapi kalau di luar daripada itu, misalnya ada faktor lokal yang menyebabkan kerusakan atau karies pada permukaan gigi berarti itu yang perlu kita atasi," tutur Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, S.KG., MAP.
Adanya kerusakan atau gigi berlubang bisa menimbulkan bau mulut.
Untuk mengatasinya, perlunya dilakukan penambalan gigi.
Baca juga: Benarkah Clay Mask Dapat Membuat Kulit Wajah Menjadi Kering? Ini Kata dr. Theressia Handayani
Baca juga: dr. Arini Widodo Sp.KK: Tidak Terbukti Bahwa Konsumsi Protein Meningkatkan Risiko Berjerawat
Apabila dijumpai karang gigi maka sobat sehat diimbau untuk melakukan scaling atau pembersihan karang gigi.
Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, S.KG., MAP menjelaskan jika scaling bertujuan untuk mengangkat plak atau kalkulus pada permukaan gigi.
Selain itu, scaling juga dapat menghilangkan faktor penyebab terjadinya peradangan pada gusi.
Perlu menjadi perhatian jika sulkus gusi atau gingival sulcus ternyata mengandung cairan.
Apabila cairang tersebut terkontaminasi dengan bakteri seperti terjadinya peradangan pada gusi maka dapat menimbulkan aroma yang tidak sedap.
Contohnya saja pada pasien yang menderita gingivitis (peradangan gusi) atau periodontitis (peradangan jaringan pendukung gigi).
Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, S.KG., MAP menambahkan jika sangat penting melakukan pemeriksaan penyakit sistemik.
Baca juga: dr. Juwalita Surapsari, Sp.G.K, M.Gizi Bagikan Tips Membatasi Kalori saat Berbuka Puasa
Baca juga: Jika Ingin Menurunkan Berat Badan, Aman atau Tidak bila Mengonsumsi Makanan Tinggi Karbohidrat?
Jangan sampai terjadinya bau mulut berkaitan dengan penyakit-penyakit yang kita derita.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi alat pembersih gigi dan mulut.
Penjelasan Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, S.KG., MAP dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Puasa Sehat edisi 06 April 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.