Vaksin Campak, Kapan Diberikan? Simak dr. Sindy Atmadja, M.Ked Ped, Sp.A

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi imunisasi campak pada anak

TRIBUNHEALTH.COM - Campak adalah penyakit yang dapat menyerang area kulit dan dapat menimbulkan komplikasi.

Kondisi ini harus diwaspadai karena bisa berbahaya jika dialami oleh anak-anak.

Meski begitu, keparahan yang ditimbulkan dari penyakit campak bisa diantisipasi jika seorang anak mendapatkan imunisasi.

Baca juga: Apakah Boleh Memberikan Bedak Tabur untuk Mengurangi Rasa Gatal Akibat Infeksi Jamur?

Lantas sejak usia berapa anak bisa mendapatkan imunisasi campak?

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth.com, dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A. memberikan tanggapannya.

Untuk membantu menjaga daya tahan tubuh anak, klik disini

Ia menerangkan vaksin campak sudah dapat diberikan sejak bayi, tepatnya usia 9 bulan.

Ilustrasi anak mendapatkan imunisasi agar terhindar dari penyakit campak (Kompas.com)

"Usia 9 bulan sedini-dininya sebaiknya dikasih vaksin campak," ujar Sindy.

Dengan melakukan imunisasi, maka gejala campak klasik tidak akan dijumpai pada anak.

Menurutnya kasus campak dengan derajat berat (campak klasik) di kawasan Jawa Barat sangat minim.

Baca juga: Ruam Merah Bisa Jadi Gejala Covid-19 pada Anak, Dokter Jelaskan Bedanya dengan Penyakit Campak

Bahkan dikatakan dalam satu bulan hanya 3 kasus saja, walaupun yang diharapkan adalah 0 kasus.

Adapun manfaat jika anak mendapatkan imunisasi walaupun terkena campak ialah:

- Tidak ada demam, jika ada hanya berkisar 37,5 - 38 derajat celcius

- Ruamnya tidak mudah menyebar

Ilustrasi penderita campak yang menular (pontianak.tribunnews.com)

- Tidak terlalu lemas

- Jarang terjadi komplikasi (hingga paru dan otak).

Untuk itu Sindy menghimbau agar seluruh anak mendapatkan imunisasi campak.

Baca juga: Ruam Merah pada Campak Muncul 3 hingga 5 Hari setelah Gejala Awal, Begini Ulasan dr. Hari Purwanto

"Jadi penting sekali untuk dilakukan imunisasi campak ini karena jauh sekali perbedaan gejala yang dialami," imbau Sindy.

Campak Klasik

Lebih lanjut, gejala yang bisa timbul jika anak tak mendapatkan imunisasi, adalah:

- Demam tinggi yang berlanjut

Ilustrasi demam tinggi pada anak (pixabay.com)

- Batuk

- Pilek

- Nyeri tenggorokan

Baca juga: Jangan Tertukar, Gejala Miokarditis Bisa Serupa Flu: Sakit Kepala, Demam, hingga Sakit Tenggorokan

- Muncul ruam kemerahan pada hari ke 3 dan 4 di belakang telinga

- Ruam menyebar ke daerah leher, wajah, badan.

Gejala di atas biasa ditemui pada jenis campak klasik yang hampir tidak memiliki kekebalan dan terjadi pada anak yang tidak divaksi.

Biasanya campak klasik dialami ketika suatu daerah sedang banyak terkena wabah campak.

Perbedaan Campak dan Rubella

Ilustrasi orang dewasa terinfeksi penyakit campak (freepik.com)

Campak dan rubella adalah penyakit yang sering dianggap mirip namun sebenarnya memiliki karakteristik yang berbeda.

Keduanya sama-sama berbahaya jika dialami oleh seorang anak.

Campak itu akan sangat berbahaya jika terkena pada anak-anak, terutama jika keluhannya sangat berat dan anak tersebut belum mendapatkan vaksinasi.

Baca juga: dr. Tata: Pengulangan Treatment untuk Mengatasi Kulit Tidak Rata Tergantung dari Jenisnya

"Kalau belum dilakukan booster dan tidak ada kekebalan bisa agak berat, sampai ke paru, otak, dan telinga," kata Sindy.

Lebih terperinci lagi, jika terkena campak jerman maka bahayanya pada ibu hamil.

Namun keluhan yang ditimbulkan cenderung lebih ringan dibanding jenis campak yang lain.

Proses penularan campak jerman ini biasanya didapat dari anak-anak usia sekolah yang kemudian mengenai ibu hamil.

ilustrasi waspada campak pada ibu hamil (freepik.com)

"Ibu hamil yang terkena campak jerman itu bahaya sekali untuk janinnya," ucap Sindy.

Terlebih jika campak ini dialami ibu hamil saat usia kandungan memasuki trimester pertama.

Akibatnya bisa mengalami kongenital rubella syndrom yang mengakibatkan gangguan:

- Jantung

Baca juga: Ketahui Kondisi Ibu Hamil yang Tidak Dianjurkan Menjalankan Puasa, Simak Kata dr. Bambang Ekowiyono

- Kebutaan

- Tuli.

Untuk itu jangan sampai seorang ibu hamil terkena campak jerman.

Sebagai langkah antisipasinya, pastikan saat anak memasuki usia sekolah mendapatkan vaksinasi campak.

Penjelasan dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A. ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)