Meskipun sangat sibuk, Dr. dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes juga menyempatkan waktu untuk melakukan beragam pengabdian masyarakat atau kegiatan sosial.
Tidak banyak orang tahu jika ternyata sejak tahun 2019-2020, Dr. dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes menjadi koordinator Pendidikan Dokter Muda Obstetri dan Ginekologi di RS dr. Moewardi.
Dr. dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes akan menjawab segala pertanyaan sobat sehat terkait kehamilan hingga kesehatan kandungan.
Pertanyaan:
Di lingkungan masyarakat, selain kehamilan di luar kandungan juga sedang ramai diperbincangkan mengenai hamil anggur.
Apa sih perbedaan antara kehamilan anggur dengan kehamilan di luar kandungan, dok?
Yoanita, Tinggal di Pekalongan.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dr. dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes Menjawab:
Dalam istilah kedokteran, hamil anggur dikenal dengan istilah Mola hydatidosa.
Ini adalah suatu kelainan kehamilan yang abnormal.
Mola hydatidosa atau hamil anggur adalah sel telur tumbuh menjadi sel yang abnormal, jadi kehamilan yang patologis di mana kehamilan ini adalah adanya suatu gangguan pada perkembangan trofoblasnya.
Jadi adanya penyakit trofoblas gestasional (PTG) di mana ini merupakan kehamilan yang berkembang secara tidak wajar karena plasentanya menjadi tumbuh secara abnormal.
Baca juga: Kulit Kering dan Iritasi Karena Sering Mencuci Tangan, Ini Kata dr. Nurwestu Rusetiyanti Sp.KK
Baca juga: Pentingnya Pengidap Diabetes Mengontrol Kadar Gula karena Berisiko Menyebabkan Gagal Ginjal
Sedangkan kehamilan ektopik terganggu atau hamil di luar kandungan juga sama-sama kehamilan yang abnormal, tetapi bedanya adalah kelainan pada implantasinya.
Jadi implantasinya bisa di luar uterus, bisa di bagian ampulla, bisa di bagian ismus, di bagian perut atau bisa saja di bagian tuba fallopi yang lain.
Untuk terapinya juga berbeda, kalau memang kehamilan ini sudah ditegakkan kehamilan anggur atau Mola hydatidosa, penanganannya dilakukan tindakan kuretase.
Sedangkan kehamilan di luar kandungan atau ektopik terganggu, terapinya dilakukan suatu tindakan operasi atau membuka perut kalau memang tindakannya benar-benar gawat darurat atau mengancam jiwa ibunya.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi susu ibu hamil yang aman dikonsumsi.
Baca juga: Pengidap Kanker Serviks Harus Mengobati Penyakitnya Terlebih Dahulu Sebelum Melakukan Vaksinasi HPV
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.