Ada 4 Masalah Gizi yang Sering Dihadapi Ibu Hamil, Begini Kata dr. Hj. Rosmini Pandin dan Nike Frans

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi masalah gizi yang sering dihadapi oleh ibu hamil, begini keterangan dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS dan Unicef, Nike Fran

TRIBUNHEALTH.COM - Stunting bisa mulai terjadi ketika bayi masih di dalam kandungan.

Ini karena asupan gizi serta nutrisi ibu hamil yang kurang selama periode kehamilan.

Sehingga menyebabkan pertumbuhan janin di dalam kandungan melambat dan berlanjut hingga bayi dilahirkan.

Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk mencegah stunting pada masa kehamilan.

"Jadi seperti ini yang harus kita jaga, jadi bagaimana agar tidak ada anak yang lahir stunting dan kemudian tidak ada yang lahir stunting," terang dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS.

"Ini dimulai dari masa hamil termasuk ketika dia dalam kondisi apapun, ibu itu harus di pantau dan diberi banyak kasih sayang," ulas dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS.

Baca juga: Pentingnya Ibu Hamil Mengonsumsi Susu, dr. Rosmini: Agar Melahirkan Generasi Jauh dari Stunting

ilustrasi bayi yang lahir stunting, begini ulasan dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS dan Unicef, Nike Fran (kompas.com)

Baca juga: Ini Cara Alami Mencegah Munculnya Kerutan Menurut Pemaparan Praktisi Anti-Aging dan Kecantikan

Penjelasan ini disampaikan oleh dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS dan Unicef, Nike Frans yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Ngobrol Sehat edisi 30 Januari 2023.

Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil

1. Kekurangan energi kronis

Ibu hamil yang kekurangan energi kronis biasanya memiliki karakteristik tubuh kurus.

Ketika lingkar lengan atasnya diukur, menunjukkan angka dibawah 23,5 cm.

"Nah ini pentingnya mungkin nanti dr. Rosmini menguatkan lagi pentingnya memeriksakan kehamilan sesuai dengan jadwal," kata Unicef, Nike Frans.

"Karena disitu kita ketahui ternyata ibu ini (pasien) kekurangan energi kronis. Artinya, perlakuan apa yang dia butuhkan pada saat hamil tentu berbeda dengan ibu hamil yang normal, itu yang pertama," pungkas Unicef, Nike Frans.

2. Kekurangan zat gizi mikro

Ibu hamil yang kekurangan zat besi disebut dengan anemia.

Baca juga: Manfaat Minuman Berkolagen Memang Bagus, Namun jika Mengandung Banyak Perisa Dampaknya Tak Baik

ilustrasi ibu hamil yang kekurangan gizi sehingga memiliki tubuh kurus, begini kata dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS dan Unicef, Nike Fran (klikdokter.com)

Baca juga: Guna Mencegah Komplikasi, dr. Dina Fatmasari Imbau untuk Segera Lakukan Pengobatan pada Cacar Air

Kondisi ini terjadi dengan sangat besar, terbukti data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan 1 dari 2 ibu hamil mengalami anemia dimana haemoglobinnya dibawah 11.

"Jadi itu di Indonesia 1 dari 2 ibu hamil mengalami anemia. Artinya banyak sekali ibu hamil mengalami anemia," sambung Unicef, Nike Frans.

Padahal kita tahu jika anemia pada ibu hamil meningkatkan risiko melahirkan anak-anak dengan berat badan yang rendah di bawah 2,5 kg.

Anak-anak yang lahir dengan berat badan dibawah 2,5 kg saat lahir ini berisiko tumbuh menjadi stunting.

Meskipun tidak semua, tapi sebagian anak yang lahir dengan berat badan rendah berisiko mengalami stunting.

Halaman
12