Perkembangan Emosi Dapat Memengaruhi Pergaulan Sosial Anak, Begini Penjelasan Psikolog

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi anak yang tidak bisa mengontrol emosi, begini penjelasan Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi

TRIBUNHEALTH.COM – Sosial dan emosional merupakan dua ha yang saling berkaitan.

Sosial merupakan interaksi sesama manusia dan emosi merupakan perasaan yang ada pada seseorang baik itu perasaan marah, sedih, takut, malu, dan sebagainya.

Sosial emosional merupakan kemampuan seseorang dalam memahami perasaan orang lain ketika berinteraksi.

Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.

Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.

Baca juga: dr Intan Ungkap Beberapa Hal yang Memengaruhi Hasil Penggunaan Skincare, Begini Penjelasannya

Ilustrasi anak laki-laki tidak bisa mengendalikan emosi, begini ulasan Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi (pixabay.com)

Baca juga: Seseorang yang Beraktivitas di Dalam Ruangan Juga Wajib Menggunakan Sunscreen, Begini Kata dr. Intan

Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktek Psikolog Indonesia.

Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.

Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.

Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com

Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.

Pertanyaan:

Apakah perkembangan emosi dapat memengaruhi pergaulan sosial anak?

Devi, Tinggal di Gunung Kidul.

Baca juga: Selain Berisiko Mengalami Diabetes, Asupan Gula yang Tinggi Meningkatkan Risiko Obesitas

Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan,S.Psi.,M.Psi. (Dokumen pribadi Adib Setiawan, Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak.)

Baca juga: Penggunaan Skincare yang Tepat Merupakan Cara untuk Menghindari Pengeriputan Dini

Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:

Iya, tentunya apabila orangnya terlalu pendiam maka juga tidak bagus.

Artinya emosinya menyerang dirinya sendiri dari dalam, melukai diri sendiri, menyalahkan diri sendiri.

Kalau terlalu pasif, terlalu pendiam, akhirnya dia tidak bisa bergaul.

Ketika dia tidak bisa bergaul maka dia akan menyalahkan lingkungan, menyalahkan keadaan, menyalahkan diri sendiri.

Jadi seolah-olah lingkungan yang salah, padahal dirinya yang tidak mampu menyesuaikan diri.

Pada kondisi seperti ini juga perlu datang ke psikolog.

Baca juga: Penelitian Ungkap Manfaat Menambahkan Susu dalam Kopi, Bantu Tubuh Melawan Peradangan

Ilustrasi emosi, begini penuturan Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi (pixabay.com)

Baca juga: Telat Makan Dapat Memicu Terjadinya Dispepsia, Berikut Penjelasan dr. Lia Ratna Adi

Yang kedua adalah dia menjadi agresif dengan orang lain, selalu melakukan bullying dengan orang lain.

Mungkin dia memukul teman, sehingga perlu datang ke psikolog.

Klik di sini untuk mengetahui referensi mengendalikan emosi.

Baca juga: Jangan Sampai Dot Susu Dibiarkan di Dalam Mulut Sampai Anak Tertidur, Ini Alasannya

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.