TRIBUNHEALTH.COM - Kebiasaan buruk memberikan dot susu sampai anak tertidur bisa menyebabkan karies botol.
Dampak dari karies botol menyebabkan gigi seperti berlubang.
Permukaan gigi anak-anak yang banyak berlubang pasca karies botol, biasanya timbul selang berapa lama?
Dr. drg. Munawir menyampaikan, secara progresivitas sangat signifikan sekali terhadap percepatan kerusakan pada permukaan seperti lubang atau karies akibat penggunaan dot susu.
Bukan menghitung berapa lama dan sebagainya, tetapi progresivitas akibat kebiasaan tersebut dilakukan setiap hari, sehingga mempercepat proses kerusakan gigi.

Baca juga: Gejala Karies Susu Botol Biasanya Tidak Disadari oleh Orang Tua, Ada Baiknya Memahami Tanda-tandanya
Dr. drg. Munawir juga mengatakan, banyak keadaan yang beliau temukan dari kasus saat praktik yakni anak hampir di bawah usia 5 tahun, apabila anak terbiasa mengonsumsi susu dot kondisi gigi hampir rusak.
Kerusakan gigi tersebut dikenal dengan rampan karies.
Dapatkan produk yang dapat membantu menjaga kesehatan gigi anak dengan klik link berikut.
Bukan hanya satu atau dua gigi saja yang rusak, bahkan hampir semua gigi mengalami kerusakan akibat dot susu.
Sehingga dampaknya pada kondisi-kondisi tertentu, misalnya pada gigi seri atau gigi bagian depan sudah hancur di usia 4 tahun akan berdampak proses kerusakan atau penyakit yang diderita.
Dalam mengatasinya tentu membutuhkan waktu untuk dilakukan perbaikan dalam hal terjadinya pergantian.
Baca juga: Oral Bad Habbit Dikategorikan Menjadi 2, Berikut Penjelasan Dr. drg. Munawir H. Usman
Sehingga anak-anak cenderung merasakan sakit gigi, akibatnya anak menjadi malas makan.
Kondisi tersebut sangat mempengaruhi kesehatan secara umum.
Karena anak-anak yang sudah mengalami sakit pada bagian rongga mulut pasti malas untuk makan.
Akhirnya kondisi-kondisi seperti ini menyebabkan anak-anak mengalami wasting, tubuh menjadi kurus dan sebagainya.
Masalah kesehatan gigi pada anak akan berdampak pada kesehatan umum.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP. Seorang dokter gigi Rumah Sakit Undata Palu.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)