TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit diabetes atau kadar gula darah yang tinggi bukanlah akhir dari segalanya.
dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) memaparkan jika diabetes tidak bisa sembuh tetapi bisa dikontrol dengan baik.
"Dikontrolnya nggak cuman pakai obat. Kadang-kadang kalau mikir, mikirnya obat," tutur dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM).
"Mengontrol seperti modifikasi gaya hidup, itu penting banget. Pengobatan juga penting, jadi memang edukasi dan modifikasi dan mengubah gaya hidup lebih susah dibandingkan kita pakai obat-obatan yang maunya mahal," imbuh dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM).
"Semahal apapun, tetapi kalau kita tidak mengubah gaya hidup pasti susah. Habit itu susah, apalagi kalau lingkungan tidak support," ungkap dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM).
Baca juga: Hal-hal Penting yang Perlu Diperhatikan para Ibu Sebelum Memberikan MPASI, Berikut Ulasannya
Baca juga: Kondisi Bibir Sumbing, Bisakah Sebabkan Gigi Maju? Ini Kata Dr. drg. Munawir H. Usman, S.Kg., M.AP
Pernyataan ini disampaikan oleh dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jogja Official program Bincang Kesehatan edisi 15 November 2022.
Upaya terhindar dari penyakit diabetes
1. Kontrol rutin
"Jadi awarenes kita, kesadaran kita. Mobil aja di servis, masak tubuh kita nggak di servis," terang dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM).
"Kadang-kadang pasien saya lucu, habis medical check up (MCU) kok habis hampir 1 juta. Terus saya tanya, mobilnya bapak kalau di servis habis berapa," ujar dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM).
Sobat sehat perlu ingat bahwa investasi kesehatan sangat penting.
2. Perhatikan dan enyahkan faktor-faktor buruk
Misalnya seperti makanan yang tidak baik dan kebiasaan merokok.
dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) imbau untuk mengeyahkan faktor-faktor pemburuk yang bisa menyebabkan kondisi semakin memburuk.
"Rokok itu kan membuat pembuluh darah kita tidak bagus, otomatis," kata dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM).
"Gula yang terlalu tinggi, yang asin-asin. Boleh makan garam, penting garam itu kan buat elektrolit. Tapi kalau berlebihan kan juga nggak bagus," tambah dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) dalam tayangan Bincang Kesehatan (15/11/2022).
Baca juga: USG Fetomaternal Bisa Deteksi Kelainan Genetik pada Janin, Ini Waktu yang Tepat Melakukannya
Baca juga: Jangan Mencabut Gigi Anak yang Goyang Tanpa Melakukan Konsultasi Terlebih Dahulu dengan Dokter Gigi
3. Perhatikan pola makan
Berdasarkan penuturan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) pola makan kita harus yang bergizi, yang bagus dan sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing individu.
4. Istirahat yang cukup
"Setiap orang beda-beda tergantung genetiknya. Tapi rata-rata umumnya 6-8 jam. Kalau bisa nih, di jam yang sama, bangun dan tidurnya di jam yang sama," tambah dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM).