HbA1c adalah Pemeriksaan Akurat yang Dapat Memastikan Seseorang Menderita Diabetes atau Tidak

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi HbA1c untuk pemeriksaan diabetes, begini penjelasan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM)

TRIBUNHEALTH.COM - Kadar gula darah puasa ialah kadar glukosa yang diukur setelah puasa selama 8-12 jam.

Pasalnya kadar gula darah tersebut menggambarkan level glukosa yang diproduksi oleh hati.

Kadar gula darah puasa dinilai normal apabila masih di bawah 100mg/dL.

"126 ke atas itu menandakan bahwa kita sudah kena diabetes," pungkas dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM).

Baca juga: Ini Pesan Dr. dr. Rizaldy Pinzon, M.Kes., Sp.S Agar Tidak Menderita Stroke di Usia Muda

Ilustrasi pasien diabetes, begini penjelasan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) (Freepik.com)

Baca juga: Selain Bisa Menjadi Tanda Anak Lapar, Mengisap atau Menggigit Jari Juga Bisa Menandakan Sedang Stres

Pernyataan ini disampaikan oleh dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jogja Official program Bincang Kesehatan edisi 15 November 2022.

"Ada lagi yang di cek itu gula darah 2 jam setelah makan. Itu bisa di cek juga," ujar dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM).

"Itu normalnya memang dibawah 200," tegas dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) dalam tayangan Bincang Kesehatan (15/11/2022).

dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) menerangkan bahwa kadar gula darah normal setelah makan adalah sekitar dibawah 140 mg/dL.

"Nah, 140-200 itu kita bilang pradiabetes," tutur dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM).

Baca juga: Faktor Psikologis Bisa Menyebabkan Anak Memiliki Kebiasaan Buruk Mengisap atau Menggigit Jari

Ilustrasi memastikan diabetes dengan HbA1c test, begini pemaparan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) (Alodokter)

Baca juga: Jangan Salah Penanganan, Kompres Bintitan yang Paling Tepat Menggunakan Air Hangat

"200 ke atas sudah pasti kemungkinan diabetes," tambah dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM).

Ada satu lagi yang bisa memastikan seseorang mengalami diabetes, yaitu HbA1c.

HbA1c adalah pemeriksaan yang akurat dan tepat dalam mengukur kadar gula darah yang kronis serta berkorelasi positif dengan terjadinya risiko komplikasi diabetes.

"Itu rata-rata kadar gula darah kita selama tiga bulan, karena di gula darah itu berikatan dengan di Hb selama 3 bulan," imbuh dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM).

Menurut penuturan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) pemeriksaan HbA1c adalah di laboratorium.

"Disarankan kalau pada pasien diabetes berkala 3-6 bulan sekali," ucap dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM).

Baca juga: Tangan Susah Dikepalkan Setiap Pagi dan Terasa Pergeseran Sendi saat Jari Ditekuk, Apa Penyebabnya?

Ilustrasi HbA1c untuk mengontrol diabetes, begini penuturan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) (klikdokter.com)

Baca juga: Kondisi yang Tidak Boleh Melakukan Treatment Meskipun Memiliki Jerawat Punggung

"Diatas 40 tahun, setiap 6 bulan sekali disarankan (melakukan pemeriksaan HbA1c)," lanjut dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM).

Baca juga: 4 Penyebab Urine Berbau Menyengat, Termasuk Diabetes dan Masalah Liver

Penjelasan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jogja Official program Bincang Kesehatan edisi 15 November 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.