Oleh karena itu obat asma ada yang berfungsi sebagai pelega daripada saluran napas.
Menurut penuturan dr. Sukarti, penggunaan obat pelega tidak dapat mengontrol peradangan yang terjadi.
Sehingga rasa lega hanya terjadi sesaat saja, padahal proses radang masih terus berlanjut.
Baca juga: 6 Hal yang Perlu Dilakukan saat Terkena Serangan Asma, Tetap Tenang dan Jangan Panik
Baca juga: Asma Diakibatkan Peradangan yang Mempersempit Saluran Pernapasan dan Sulit Bernapas Lega
Jika proses radang terus berlangsung dapat menyebabkan sel-sel radang merusak saluran napas.
Apabila hal ini terjadi, maka saluran napas tidak akan elastis lagi .
Akhirnya saluran napas akan mengalami perubahan bentuk dan struktur.
Yang tadinya bersifat reversible bisa menjadi irreversible atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.
"Jadi asma itu kalau masih ringan tidak terjadi perubahan bentuk dan struktur pada saluran napas."
"Fungsi penggunaan obat secara teratur, adanya pelega dan pengontrol adalah tujuannya agar asmanya terkontrol dengan baik."
"Dan tidak jatuh pada asma yang berat atau tidak sering kambuh."
"Kalau asmanya sering kambuh, nanti efeknya juga terjadi penurunan daripada fungsi paru."
Baca juga: dr. Fariz Nurwidya Sp.P : Seseorang dengan Penyakit Asma Memiliki Saluran Pernafasan Lebih Sensitif
Penjelasan ini disampaikan oleh dr. Hj. Sukarti, Sp.P., M.Kes dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)