TRIBUNHEALTH.COM - Prediabetes sama mengkhawatirkannya dengan diabetes dan perlu dikontrol sebelum berkembang.
Prediabetes merupakan kondisi tanpa gejala, dilansirĀ TribunHealth.com dariĀ India Times.
Sekalipun muncul gejala, beberapa gejalanya dapat tumpang tindih dengan kondisi lain sehingga mungkin terabaikan.
Namun, untuk meminimalkan risiko terkena diabetes, sangat penting untuk mengetahui apakah Anda mengidapnya atau tidak.
Gejala
Ada beberapa tanda yang terkait erat dengan prediabetes, meskipun dapat menunjukkan beberapa penyakit lain.
Tanda-tanda yang dimaksud adalah:
- pigmentasi pada kulit di sekitar leher dan ketiak yang dikenal sebagai acanthosis nigricans
- penambahan berat badan
- peningkatan berat badan di sekitar daerah perut
- ingin makan dan minum manis
- kekurangan energi
- lesu
- nyeri tubuh
- sakit kepala
- merasa mengantuk setelah makan berat.
Baca juga: Berbagai Penyakit Serius Sebabkan Berat Badan Turun Tiba-tiba, Mulai dari Kanker hingga Diabetes
Menjaga pola makan
Orang yang telah didiagnosis menderita prediabetes, sangat penting untuk mulai menjaga pola makan.
Pasalnya tubuh sudah rentan terhadap diabetes dan penyakitnya berkembang pesat.
Pada kasus diabetes atau prediabetes tubuh mengalami kesulitan dalam menurunkan lonjakan gula darah setelah makan.
Oleh karena itu Anda perlu mengawasi asupan karbohidrat untuk mengelola lonjakan gula darah.
Sertakan lebih banyak makanan kaya serat seperti kacang-kacangan, daging tanpa lemak, biji-bijian, dan buah-buahan dan sayuran musiman sehingga Anda tetap kenyang untuk waktu yang lebih lama.
Langkah ini dapat mengurangi keinginan makan sebelum waktunya dan tidak sehat.
Anda juga harus mengetahui indeks glikemik makanan.
Indeks glikemik atau GI makanan digunakan untuk menentukan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi gula darah Anda.
Secara umum diyakini bahwa makanan dengan GI tinggi mempengaruhi peningkatan gula darah dan sebaliknya.
Baca juga: Gatal di Area Genital Bisa Jadi Tanda Diabetes, Waspada jika Disertai Gejala Lain Seperti Mudah Haus
Apa saja yang bisa dimakan?
Selalu perhatikan ukuran porsi.
Makanlah dalam porsi kecil secara berkala, bukan satu porsi besar sekaligus.