TRIBUNHEALTH.COM - Lapar adalah kondisi yang menunjukkan rasa ingin segera makan.
Merupakan suatu bentuk fisiologis yang normal, maka rasa lapar ini harus segera diatasi dengan pemberian makanan.
Namun tahukah Anda, rupanya tak selamanya lapar ini merupakan suatu kondisi fisiologis.
Baca juga: Almond, Air Putih, dan Sederet Hal Ini Bisa Menekan Rasa Lapar Secara Alami, Cocok untuk Diet
Ada pula rasa lapar yang muncul karena efek tekanan psikis, seperti stres.
Lalu bagaimana cara membedakannya?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV, Dokter Spesialis Gizi Klinik, Diana Suganda memberikan ulasannya.
Berdasarkan pernyataannya, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan untuk bisa mengidentifikasi. Seperti:
1. Intensitas
Pastikan intensitas lapar tersebut, lapar datang secara perlahan atau tiba-tiba.
Keinginan makan yang datang tiba-tiba merupakan tanda emotional eating atau stress eating.
Baca juga: Ketika Mood Swing Disarankan untuk Konsumsi Makanan Manis karena Bisa Tingkatkan Gairah dan Motivasi
2. Cukup
Setelah mengonsumsi makanan, apakah sudah cukup merasa kenyang?
Jika perasaan tercukupi sudah ada dan muncul reaksi tubuh untuk berhenti, maka ini menandakan lapar yang datang adalah secara fisiologis.
Namun jika rasa lapar terus muncul, maka menjadi tanda stress eating.
Pemicu Stress Eating
Seseorang yang mengalami tekanan psikis akan cenderung mengonsumsi makanan tertentu dalam jumlah banyak.
Dalam hal ini, merujuk pada seseorang yang tengah mengalami emosional eating.
Diana menyebutkan, bahwa penderita emosional eating cenderung akan banyak makan-makanan dengan rasa yang kuat. Seperti rasa manis atau asin.
Baca juga: 9 Makanan yang Dapat Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh: Bayam, Jahe, hingga Paprika Merah
Bila sudah dilakukan, maka biasanya akan timbul rasa puas di dalam diri si penderita.
Walaupun sebenarnya tubuh tidak menginginkannya.