Masih Banyak yang Salah Menggunakan Antibiotik, dr. Robert Jelaskan Penggunaan Antibiotik yang Benar

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi obat antibiotik untuk mengobati penyakit yang disebabkan karena bakteri, berikut penuturan dr. Robert Sinto, Sp.PD

TRIBUNHEALTH.COM - Antibiotik adalah salah satu jenis obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri.

Menurut dr. Robert Sinto, banyak orang yang masih belum paham mengenai antibiotik ini.

Kesalahan yang paling sering dijumpai berdasarkan data penelitian yang ada adalah masih banyak orang yang menggunakan antibiotik secara berlebihan atau over use.

Beberapa pasien yang tidak memerlukan antibiotik, terkadang justru mengkonsumsi obat tersebut.

Baca juga: Tak Sarankan Copy Resep untuk Kolesterol Tinggi, dr. Indra Sarankan Konsultasi Lagi saat Obat Habis

ilustrasi obat antibiotik untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri, berikut penuturan dr. Robert Sinto, Sp.PD (health.grid.id)

Baca juga: Apakah Obat Diare (Antibiotik) Bisa Beli Tanpa Resep Dokter? Ini Kata dr. Aritantri Darmayani Sp.PD

Antibiotik sendiri ialah obat yang anti terhadap bakteri. Biasanya bakteri tersebut mengakibatkan seseorang yang terinfeksi bakteri mengalami demam.

Namun dr. Robert Sinto menuturkan, tidak semua demam disebabkan oleh bakteri. Demam juga dapat disebabkan oleh virus dan juga parasit.

Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik & Infeksi, dr. Robert Sinto, Sp.PD yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Ayo Sehat Kompas Tv.

dr. Robert Sinto memberikan contoh, misalnya Covid-19, Covid-19 tersebut menimbulkan gejala demam dan demamnya tersebut disebabkan oleh virus bukan bakteri.

Oleh karena itu, penderita Covid-19 tidak membutuhkan antibiotik karena yang menyebabkan sakitnya adalah virus bukan bakteri.

Baca juga: Tak Boleh Sembarangan Beli Obat, Berikut Kenali Golongan Obat yang Dapat Dibeli Bebas dan Tidak

ilustrasi antibiotik yang digunakan untuk mengobati bakteri, berikut penuturan dr. Robert Sinto, Sp.PD (health.grid.id)

Baca juga: Kesalahan yang Sering Ditemui Saat Minum Obat, Salah Satunya Tidak Paham Dosis yang Tepat

Selain itu, dr. Robert menegaskan jika antibiotik bukanlah obat untuk menurunkan demam.

Obat penurun demam adalah paracetamol, sedangkan antibiotik adalah obat untuk mengatasi infeksi bakteri.

"Jadi pastikan diagnosisnya terlebih dahulu bahwa yang dialami adalah betul-betul infeksi bakteri."

"Sehingga jika sudah dipastikan, perlu atau tidaknya konsumsi antibiotik ikuti sesuai dengan anjuran dokter."

Baca juga: Apakah Pasien dengan Keluhan Purging akan Diberikan Resep oleh Dokter? Begini Ulasan dr. Adnania

ilustrasi obat antibiotik untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri, berikut penuturan dr. Robert Sinto, Sp.PD (kompas.com)

Baca juga: Angka Kematian Tinggi Akibat Penggunaan Antibiotik yang Salah, Wamenkes Soroti Pendekatan One Health

Benarkah antibiotik dapat mencegah suatu penyakit?

dr. Robert Sinto menyampaikan, secara umum antibiotik itu tidak untuk tujuan pencegahan.

Namun memang pada beberapa kasus tertentu, dokter akan melakukan pencegahan terjadinya infeksi bakteri dengan menggunakan antibiotik.

Perlu digaris bawahi, antibiotik dapat digunakan sebagai pencegahan pada kasus tertentu bukan untuk semua kasus.

"Secara umum jangan pernah berpikiran misalnya saya mau pergi jalan-jalan, supaya tidak terkena batuk dan pilek saya konsumsi antibiotik."

"Itu jelas penggunaan yang salah ya, karena antibiotik tidak dapat mencegah terjadinya batuk dan pilek."

Baca juga: Pengobatan Epididimitis Disesuaikan dengan Penyebab, Perlu Antibiotik jika Dipicu Infeksi Bakteri

ilustrasi obat antibiotik untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri, berikut penuturan dr. Robert Sinto, Sp.PD (Tribunnews.com)

Baca juga: dr. Alia Rahman Jelaskan Alasan Tidak Boleh Terlalu Sering Memberikan Antibiotik kepada Anak

"Terdapat sekelompok kecil yang akan membutuhkan untuk pencegahan, misalnya pada kasus penderita jantung yang hendak melakukan operasi cabut gigi."

Halaman
12