TRIBUNHEALTH.COM - Kolesterol tinggi merupakan permasalahan yang kerap dijumpai oleh orang dewasa hingga orang tua.
Tak hanya orang dewasa hingga orang tua saja, anak-anak hingga remaja juga dapat mengalami kolesterol tinggi.
Kolesterol tinggi dapat terjadi akibat mengkonsumsi makanan tinggi lemak yang dilakukan secara terus-menerus.
Apabila hal ini tidak diobati dapat meningkatkan risiko penyakit lainnya.
Baca juga: dr. Indra Wijaya Tak Sarankan Konsumsi Obat Warung untuk Atasi Kolesterol Tinggi, Berikut Alasannya

Baca juga: Tak Hanya Makanan Tinggi Lemak, Kolesterol Tinggi juga Dapat Terjadi Karena Faktor Genetik
Untuk melakukan pengobatan kolesterol tinggi, dr. Indra Wijaya menyarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter.
Ia menghimbau untuk tidak membeli obat sembarangan dan sebaiknya mendapatkan resep dari dokter.
Lantas apakah obat yang diresepkan dokter tersebut boleh dibeli lagi setelah obat habis dan dapat dikonsumsi kembali?
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik dan Diabetes, dr. Indra Wijaya memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat.
Baca juga: Sederet Fakta Menarik Mengenai Kolesterol pada Anak Muda, Bisa Diantisipasi dengan Tips Berikut

Baca juga: Dokter Sebut Penanganan Kolesterol Tergantung Usia, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
dr. Indra Wijaya menyampaikan, kejadian membeli obat kembali atau copy resep setelah obat yang diresepkan dokter habis sering sekali terjadi.
Sebelum memutuskan untuk membeli kembali obat yang sudah habis, dr. Indra menyarankan untuk berkonsultasi lagi dengan dokter yang memberikan resep tersebut.
"Sebaiknya tanyakan kepada dokter yang memberikan resep kapan waktu untuk kontrol lagi."
"Dan ketika obatnya habis apakah boleh lanjut membeli sendiri obat yang diresepkan tersebut atau tidak," tutur dr. Indra.
Baca juga: Penumpukan Kolesterol Hambat Aliran Darah ke Kaki, Jadi Tampak Kebiruan Disertai Sakit saat Berjalan

Baca juga: Retinopati Diabetik Dapat Mengancam Pengelihatan, Penting untuk Kontrol Gula Darah hingga Kolesterol
Pasalnya tidak semua jenis obat boleh dilanjutkan dikonsumsi setelah obat tersebut habis.
Serta tidak semua gejala yang muncul tersebut adalah pertanda dari kolesterol tinggi.
"Bisa jadi gejala yang dialami orang tersebut bukan gejala kolesterol tinggi, namun hanya pegal otot saja."
"Karena pernah mengalami kolesterol tinggi, kemudian saat muncul gejala banyak yang beranggapan kolesterol tingginya kumat."
"Padahal belum tentu itu kolesterol, bisa jadi itu hanya pegal otot dan kolesterolnya mungkin saja sudah normal."
Baca juga: Penyebab Kolesterol Mudah Naik setelah Makan Udang, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Baca juga: Statin Dapat Turunkan Kolesterol, tapi Punya Sejumlah Efek Samping Berikut, Termasuk Radang Hati
Oleh sebab itu, dr. Indra menghimbau untuk melakukan pemeriksaan kembali ketika obat sudah habis dan tidak membeli obat yang sama tanpa himbauan dokter.
"Jadi tidak bisa diputuskan boleh minum obat yang sama lagi."
"Tetap harus kontrol dan rutin untuk melakukan medical check-up secara berkala."
"Biasanya cek darah itu bisa dilakukan setiap 3 bulan sekali."
Baca juga: Sering Dianggap Jahat, Kolesterol yang Seimbang Berperan Penting Dalam Pembentukan Vitamin D
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik dan Diabetes, dr. Indra Wijaya dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat pada 7 Mei 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)