Paparan versi yang lebih terkonsentrasi atau paparan yang lama dapat memperburuk gejala.
Gas air mata pada awalnya dikembangkan sebagai senjata kimia untuk penggunaan militer.
Senjata kimia ini sekarang dilarang dalam peperangan.
Namun, mereka biasanya digunakan oleh polisi atau personel militer untuk membubarkan massa, atau pada demonstrasi untuk menghentikan pergerakan orang.
Ada pedoman ketat untuk penggunaan gas air mata di depan umum.
Ini termasuk menembakkan gas air mata dari jarak jauh, hanya menggunakannya di luar ruangan, dan menggunakan campuran bahan kimia dengan kekuatan serendah mungkin.
Baca juga: Selain Sesak Napas, Gagal Jantung Bisa Ditandai dengan Mual hingga Sakit Perut
Menyebabkan iritasi dalam hitungan detik
Tingkat keracunan yang disebabkan oleh gas air mata tergantung pada jumlah paparan, lokasi paparan (di dalam ruangan atau di luar ruangan), bagaimana orang tersebut terpapar, dan lamanya waktu paparan.
Gas air mata bekerja dengan memicu iritasi pada area kontak (misalnya, mata, kulit, hidung) dalam beberapa detik setelah terpapar, dilansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Efek dari paparan gas air mata biasanya berumur pendek (15–30 menit) setelah orang tersebut dipindahkan dari sumbernya dan didekontaminasi (dibersihkan).
Efeknya ringan hingga serius
Dalam jangka pendek, Medical News Today menyebut gas air mata dapat menyebabkan:
- berair, terbakar, dan kemerahan pada mata
- penglihatan kabur
- terbakar dan iritasi di mulut dan hidung
- kesulitan menelan
- mual dan muntah
- sulit bernafas
- batuk
- mengi
- iritasi kulit
- ruam.
Paparan gas air mata di dalam ruangan, atau dalam jumlah besar, mungkin memiliki efek kesehatan yang serius, termasuk:
- glaukoma
- kebutaan
- luka bakar kimia
- gagal napas.
Baca juga: Hipertensi Tingkatkan Risiko Terkena Glaukoma, Sebabkan Kebutaan Permanen
Risiko kematian dan cacat permanen
Sebuah studi tahun 2017 menggunakan data yang dikumpulkan selama 25 tahun melihat efek gas air mata pada tubuh.
Bahan kimia dan tabung yang digunakan untuk melepaskannya telah menyebabkan cedera serius, cacat permanen, dan kematian.
Penelitian itu mencatat 2 kematian dari 5.910 kasus.
Pertama, pelepasan gas air mata di rumah seseorang menyebabkan kematian akibat gagal napas.
Kematian kedua karena dampak tabung gas air mata, yang menyebabkan cedera kepala yang fatal.
Dalam penelitian ini, 58 orang melaporkan cacat permanen setelah terkena gas air mata.