"Jadi misalnya ibu hamil memiliki pola makan 3 kali sehari, pola makannya diubah menjadi 5 kali sehari dengan porsi yang kecil."
"Boleh juga makan setiap 3 jam sekali atau 4 jam sekali dengan porsi kecil atau nyemil juga boleh."
Baca juga: Sering Buang Air Kecil selama Kehamilan, Normalkah? Perubahan Hormonal Bisa Jadi Pemicunya
Baca juga: 9 Hal yang Bisa Dilakukan Jelang Persalinan, Ikuti Kelas Ibu Hamil dan Tetap Rutin Bergerak
Lantas bagaimana dengan ibu hamil yang mengalami morning sickness agar tidak memicu terjadinya GERD?
Pasalnya seorang ibu hamil yang mengalami morning sickness akan susah untuk makan, karena mual dan muntah yang ia alami.
Seorang ibu hamil yang mengalami morning sickness juga dianjurkan untuk tetap bergerak dan tidak boleh malas untuk bergerak.
Selain itu, dr. Shelly Franciska, Sp.OG juga menganjurkan untuk memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih.
Baca juga: Alpukat, Wortel, dan Sederet Makanan Bernutrisi Ini Baik Dikonsumsi saat Hamil
Seorang ibu hamil yang mengalami morning sickness, hormon mual yang ia alami tersebut akan dibuang melalui air kencing.
"Jadi kalau kita ikuti mualnya dan tidak makan dan minum, tambah sedikit kencingnya dan akan tambah mual."
"Kebutuhan air minum harus tercukupi dengan baik, cukupi kebutuhan air minum 2 sampai 3 liter sehari."
"Kalau memang tidak suka air putih bisa diganti dengan air kelapa."
"Air kelapa biasanya banyak menolong untuk orang-orang yang mengalami morning sickness," jelas dr. Shelly.
Baca juga: 7 Tips Atasi Diare saat Hamil, Hindari Makanan Pedas dan Segera ke Dokter jika Alami Dehidrasi
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Shelly Franciska, Sp.OG dalam tayangan YouTube Kompas Tv Program Ayo Sehat pada 07 September 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)
Baca tanpa iklan