Usus buntu yang kronis bisa menyebabkan peritonitis.
Baca juga: Tak Hanya Baik untuk Usus, Probiotik juga Bisa Bermanfaat untuk Redakan Batuk
Peritonitis adalah peradangan yang terjadi pada lapisan tipis di dinding perut (peritonium).
Keadaan Peritonitis disebabkan oleh infeksi yang membuat Peritonium mengalami peradangan.
Seseorang yang mengalami peritonitis akan menunjukkan sejumlah gejala. Di antaranya:
- Nyeri perut kanan bawah selama 2-3 hari.
- Selang 5 hari, usus akan pecah lalu berlanjut nyeri pada seluruh perut.
"Jadi awalnya peradangan saja di usus buntu."
"Bila keada tersebut terus dibiarkan, maka bisa pecah, bernanah (menginveksi peritonium)," papar Andi.
Baca juga: Waspada Kanker Usus yang Mudah Terjadi pada Usus Besar, Ini Penjelasan dr. Kaka Renaldi, Sp.PD, KGEH
Disebut peritonius memiliki beberapa jenis, di antaranya:
1. Peritonitis difus
Adalah peradangan yang ditandai dengan rasa nyeri pada seluruh perut.
2. Peritonitis apendiks
Disebut juga sebagai penderita peritonitos sekunder.
Perbedaan Peritonitis primer dan sekunder
Peritonitis memiliki 2 jenis, yaiti:
- Peritonitis primer
Peritonitid primer merupakan suatu peradangan yang disebabkan oleh peritonium.
- Serta peritonitis sekunder
Keadaan ini bisa dipicu oleh usus buntu, lambung/ usus kecil yang pecah.
Karena organ berongganya pecah, maka cairan yang seharusnya berada di rongga keluar.