TRIBUNHEALTH.COM - Ada banyak kekhawatiran seputar kehamilan.
Misalnya saja, apakah boleh mengalami orgasme selama kehamilan?
Situs medis Healthline menyebut bahwa dalam banyak kasus, orgasme selama kehamilan boleh saja dilakukan.
Bahkan, itu juga bisa menjadi hal yang bagus untuk kesejahteraan emosional dan mental ibu hamil.
Memang, ketika berhubungan seks selama kehamilan, ada banyak hal yang dapat menyebabkan keraguan.
Ibu hamil mungkin tidak merasa “bersemangat”, karena hormon dan mual di pagi hari; pasangan mungkin khawatir akan "menyodok bayi" atau menyakiti istrinya; dan keduanya mungkin memiliki kekhawatiran tentang orgasme dan kontraksi rahim.
Baiknya, selalu konsultasi dokter apakah pada kasus Anda berdua boleh melakukan seks selama kehamilan.
Baca juga: Konsumsi Jahe hingga Menghirup Aroma Lemon Bisa Redakan Mual, Ibu Hamil Perlu Mencoba
Tetapi jika dokter tidak memberi larangan, dan kehamilan berisiko rendah, umumnya benar-benar aman untuk melakukannya.
Faktanya, ketika para peneliti melihat penelitian yang melibatkan 1.483 wanita hamil, mereka menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara mereka yang berhubungan seks selama kehamilan dan mereka yang tidak, dalam hal menginduksi kontraksi persalinan.
Para peneliti juga mencatat bahwa pada kehamilan berisiko rendah, seks tidak terkait dengan "kelahiran prematur, ketuban pecah dini, atau berat badan lahir rendah."
Baca juga: 4 Fakta Konsumsi Teh selama Kehamilan, Bisa Bahayakan Janin jika Minum Terlalu Banyak
Perlu perhatian bagi orang dengan kondisi khusus
Namun, bagi orang yang memiliki salah satu dari hal berikut ini, dokter mungkin memang meminta untuk tidak melakukan aktivitas seksual:
- bercak atau pendarahan
- serviks tidak kompeten (ketika serviks lebih pendek dari sekitar 22 milimeter dan Anda berisiko lebih
- tinggi untuk kelahiran prematur)
- vasa previa (ketika pembuluh tali pusat berjalan terlalu dekat dengan serviks)
- plasenta previa (ketika plasenta menutupi leher rahim)
Baca juga: 7 Cara Atasi Sakit Punggung Selama Kehamilan, Ubah Posisi Tidur hingga Rutin Aktivitas Fisik
Juga, jangan berhubungan seks jika air ketuban sudah pecah. Cairan ketuban membentuk penghalang pelindung antara bayi dan dunia luar — tanpanya, seseorang lebih berisiko terkena infeksi.
Bagaimana dengan rumor bahwa orgasme menyebabkan persalinan spontan?
Dalam satu studi tahun 2014, para peneliti membagi wanita hamil menjadi dua kelompok - yang berhubungan seks dua kali seminggu dan yang tidak.
Para wanita sudah cukup bulan — artinya, bayi sudah siap untuk lahir.
Tetapi para peneliti tidak menemukan perbedaan yang signifikan secara statistik pada kedua kelompok dalam hal permulaan kelahiran.
Healthline menegaskan bahwa seks tidak meningkatkan risiko persalinan spontan.
Baca juga: Olahraga yang Aman dan Berbahaya untuk Ibu Hamil, Jogging Masih Diperbolehkan
Penegasan
Jika kehamilan membuat hormon dan libido meningkat, bnar-benar aman untuk mengalami orgasme selama kehamilan berisiko rendah.
Jika kehamilan berisiko tinggi dan tidak aman untuk ibu, dokter akan memberi informasi.
Tetap saja, ada baiknya melakukan konsultasi terkait hal itu.
(TRIBUNHEALTH.COM/Nur)