TRIBUNHEALTH.COM - Keperkasaan pria kerap kali diidentikkan dengan kemampuan seksual yang mumpuni.
Karenanya, lamanya durasi berhubungan suami istri kerap dianggap sebagai tanda kebugaran seksual.
Padahal, delayed ejaculation ejakulasi yang sulit dan tak kunjung didapat bisa menandakan masalah tertentu.
Tekrkait hal ini, Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga memberi penjelasan.
Dia berbicara soal ejakulasi tertunda dalam program Edukasi Seksual Tribunnews.
Durasi ideal berhubungan seksual
Baca juga: 12 Manfaat Sirih untuk Kesehatan, Bangkitkan Gairah Seksual hingga Sembuhkan Sembelit
"Tidak ada kriteria lama itu dari mana? Dari mana ditentukan lama itu tidak ada," katanya.
dr. Binsar mengatakan ejukalasi tertunda merupakan gangguan refleks ejakulasi yang lebih lama dari seharusnya.
"Seharusnya itu berapa kali?"
"Kalau secara definisi, penetrasi penis dalam vagina 30-50 kali. Antara itu."
Libido belum tentu bisa mengimbangi kemampuan ereksi
Baca juga: Berikut Ini Makanan yang Bermanfaat untuk Orang dengan Disfungsi Ereksi
dr. Binsar memberi catatan khusus.
Dia menyebut dorongan atau libido belum tentu mampu mengimbangi kemampuan ereksinya.
"Ada pria-pria yang memang kemampuan ereksinya masih bagus, atau dibantu dengan obat, tetapi libidonya dr.op."
Akibatnya, ejakulasi menjadi lebih lama.
Lebih lanjut, dr. Binsar menyebut 80 persen pria di atas 45 tahun akan atau sering mengalami ejakulasi yang lama.
Disebabkan faktor hormonal
Baca juga: Infeksi Menular Seksual Bisa Sebabkan Penyakit Radang Panggul, Cegah dengan Sederet Tips Berikut
"Faktor hormon itu penting, hormon testosteron," paparnya.
Hormon ini bertanggung jawab untuk mengatur persyarafan terkait ejakulasi.
Maka tidak heran, ketika hormon terstosteron bermasalah, maka ejakulasi turut menjadi imbasnya.