drg. Ardiansyah Benarkan Jika Ilmu Ortodonti Sama Halnya Perawatan Pencegahan Terjadinya Maloklusi

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi hendak melakukan perawatan orthodonti, begini penjelasan drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K)

Iya, benar.

Saya berikan contoh, misalnya kebiasaan anak bernafas melalui mulut.

Kebiasaan ini jarang dilihat atau diketahui oleh orang tua.

Kebiasaan ini bisa menyebabkan rahang atas menjadi maju.

Jadi tampilannya seperti wajah burung.

Baca juga: Dokter Bisa Resepkan Obat hingga Lakukan Operasi untuk Atasi Kista Ovarium yang Pecah

Ilustrasi perawatan kelainan oklusi pada usia tumbuh kembang, begini kata drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) (Pixabay.com)

Baca juga: Berikut Ini Tanda Pubertas Terlambat, Bisa Disebabkan Kekurangan Nutrisi hingga Penyakit Medis

Itu adalah kasus kebiasaan buruk bernafas melalui mulut.

Apabila hal ini bisa terdeteksi sejak awal, biasanya merupakan ciri-ciri anak yang sering ingusan atau ada tumor, amandel maupun peradangan-peradangan biasanya bernafas melalui mulut.

Bernafas melalui mulut ini bisa dicegah dengan melakukan konsultasi dengan dokter spesialis THT.

Bernafas melalui mulut menyebabkan rahang atas terdorong ke depan sehingga terjadilah maloklusi.

Kalau masih anak-anak dokter gigi sudah bisa melakukan deteksi maka tidak akan terjadi gejala yang khas.

Tetapi apabila sudah terlihat maka bisa melakukan perawatan interseptik pada usia tumbuh kembang dengan menggunakan alat-alat myofungsional sembari perawatan preventif dengan mengkonsultasikan penyakitnya.

Baca juga: Ayah Bisa Alami Depresi setelah Bayi Dilahirkan, Jadi Mudah Marah, Gelisah, dan Kurang Motivasi

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.