TRIBUNHEALTH.COM - Ada beberapa risiko penggunaan humidifier yang perlu dipertimbangkan, misalnya saja kelembapan yang terlalu berlebihan hingga berkembangnya tungau debu dan jamur.
Humidifier sendiri merupakan alat yang digunakan menambahkan kelembapan ke udara.
Secara umum, penggunaan humidifier yang tepat dan benar dapat berpengaruh positif terhadap kesehatan.
Situs medis Medical News Today (MNT) menyebut penggunaan humidifier dapat:
- Cegah influenza
- Membuat batuk lebih produktif
- Mengurangi dengkuran
- Menjaga kelembapan kulit dan rambut
Humidifier juga dapat membantu orang yang mengalami:
- kulit kering
- mata teriritasi
- kekeringan di tenggorokan atau saluran udara
- alergi
- sering batuk
- hidung berdarah
- sakit kepala sinus
- bibir pecah-pecah.
Baca juga: Uraian lengkap manfaat humidifier
Di sisi lain, penggunaan humidifier juga berpeluang memiliki risiko sebagai berikut.
Pelembab kotor
Humidifier mengubah air menjadi uap di udara.
Jika tangki air unit kotor, uap yang dihirup seseorang juga akan kotor.
Tangki yang gelap dan lembab adalah lingkungan yang menumbuhkan kuman, tetapi pembersihan rutin dapat membantu mencegah masalah apa pun.
Baca juga: Sederet Tips Berikut Dapat Redakan Batuk, Minum Banyak Air Putih hingga Pakai Humidifier
Selalu bersihkan pelembab udara secara menyeluruh seperti yang diarahkan oleh pabrikan.
Air tidak boleh terlalu lama berada di humidifier. Jika pelembab udara memiliki filter, pastikan untuk sering menggantinya.
Kelembaban yang berlebihan
Beberapa kelembaban di udara bisa menjadi hal yang baik, tetapi tingkat yang berlebihan dapat membuat sulit bernapas dan beberapa gejala alergi menjadi lebih buruk.
Misalnya, alergen umum, termasuk tungau debu, jamur, dan lumut, tumbuh subur di lingkungan yang lembap.
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), tingkat kelembaban dalam ruangan harus antara 30 dan 50 persen.
Baca juga: Berbagai Gejala dan Penyebab Umum Alergi, Tungau Debu hingga Deterjen
Tingkat kelembaban di atas 60 persen terlalu tinggi.
Siapa pun yang menggunakan pelembab udara juga harus memiliki pengukur kelembapan, atau higrometer, di dalam ruangan.
Beberapa pelembap memiliki cara built-in untuk mengukur kelembaban, sementara yang lain memerlukan meteran mandiri.
Menggunakan air sadah atau air keran