Tekanan darah tinggi ini akan berefeknya langsung ke jantung maka membuat jantung semakin berat.
Bila kondisi ini terus berlangsung lama, akan mempengaruhi organ jantungnya.
Sementara untuk stroke ada 2 jenis, hemorogik dan non hemorogik.
Stroke non hemorogik karena pembuluh darah menyempit dan hemorogik adalah pendarahan akibat pembuluh darahnya pecah.
Maka untuk makanannya, perlu mengurangi makanan dengan lemak jenuh.
Selain itu perlu mengurangi penggorengan yang berulang.
Baca juga: Pahami 3 Hal yang Membuat Ruang Jantung Membesar dan Cara Deteksi Dini Jantung Bengkak
Jadi minyak itu sebetulnya tidak ada kolesterolnya, kolesterol itu hanya dimiliki oleh bahan makanan dari hewan.
Karena kolesterol ini hanya diproduksi oleh liver atau hati.
Tumbuh-tumbuhan kan tidak memiliki organ hati jadi tidak bisa memproduksi kolesterol.
Tetapi dalam kandungan nabati ada lemak jenuh dan lemak tidak jenuh.
Lemak ini ikatannya tunggal, kalau digoreng sampai berwarna hitam itu jadi lemak yang jenuh.
Baca juga: dr. Eleonora Mitaning C, M.Gizi, Sp.GK Sebut Tubuh Membutuhkan Lemak Jenuh dan Lemak Tidak Jenuh
Itu akan mempengaruhi kesehatan pembuluh darah jantung, dan faktor risiko stroke.
Jadi memang bersangkutan hipertensi, jantung, dan stroke.
Maka dianjurkan konsumsi lemak baik, seperti:
- Daging berwarna putih (ayam, ikan)
Baca juga: Daging Merah dan Sejumlah Produk Olahannya Bersifat Karsinogen, Bisa Picu Penyakit Kanker
- Biji bunga matahari
- Minyak zaitun.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)