Perlukan Pendampingan Khusus bagi Keluarga Pasien Bipolar? Ini Kata dr. Yanne Cholida

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi seseorang yang berkonsultasi dengan dokter

TRIBUNHEALTH.COM - Bipolar adalah masalah gangguan mental yang lebih banyak menyerang wanita.

Pasien bipolar dicirikan memiliki tanda berupa perubahan suasana hati yang sangat esktrem.

Maka dalam aktivitas sehari-hari, pasien bipolar perlu selalu mendapatkan pendampingan dari keluarga.

Baca juga: Insomnia hingga Depresi Dapat Sebabkan Pria Merasa Kurang Energi, Simak Penyebab Lainnya Berikut Ini

Mengingat dukungan dari keluarga atau lingkungan terdekat sangat mempengaruhi kondisi pasien.

Karena hal tersebut, perlukah keluarga juga perlu mendapatkan pendampingan khusus agar bisa menghadapi pasien dengan optimal?

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video, dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET. memberikan ulasannya.

ilustrasi berkonsultasi dengan dokter (kompas.com)

Berdasarkan pernyataannya, keluarga perlu memiliki pola pikir yang baik terkait kondisi pasien.

Jangan pernah menganggap bahwa ketika menghadapi pasien akan menguras segala tenaga dan membuat lelah.

Lantaran pemikiran tersebut sangat memberikan dampak pada pasien bipolar.

Baca juga: Dra. Hj. Listyaningati, M.Psi. Jelaskan Cara Menyikapi dan Mengelola Stres Akibat Hilang Pekerjaan

Untuk pasien bipolar yang sudah terdiagnosis dibawah 12 tahun, dokter biasanya akan menganjurkan melakukan Family therapy.

Family therapy berupaya memberikan kesadaran kepada keluarga untuk menerima kondisi sang anak dan anak bisa memahami keadannya dengan baik.

Karena bisa jadi, anak akan tidak menerima kondisinya dan akan menyalahkan orangtuanya.

Ilustrasi penderita bipolar (bali.tribunnews.com)

"Bahwa anak ini tidak menginginkan keluhan bipolar disorder muncul di tubuhnya, maka dia akan menyalahkan orangtuanya sebagai pembawa."

"Maka perlu dibutuhkan konseling Family therapy agar muncul rasa pengertian dari orangtua, saudara, serta lingkungan terdekat lainnya.

Baca juga: dr. Dwi Septiadi: Jangan Menghindari Stress Karena Manusia Membutuhkan Stresor dengan Kadar Tepat

Diharapkan bila sudah muncul rasa pengertian, maka akan timbul komunikasi yang lebih baik dan hubungan keluarga yang lebih erat lagi.

"Sehingga tidak ada yang saling menyalahkan," imbuh Yanne.

Bipolar Adalah Gangguan Mental

Seringkali masyarakat menganggap, bahwa bipolar masuk dalam kategori gangguan kepribadian.

Padahal anggapan tersebut tidak benar, melainkan bipolar adalah suatu gangguan mental.

Baca juga: Covid-19 Pengaruhi Kesehatan Mental Seseorang, Picu Depresi hingga Keinginan Bunuh Diri

Bipolar memiliki dua fase perubahan gangguan suasana hati atau mood, yakni fase manik dan depresi.

Halaman
123