Fase perubahan suasana hati ini, kata Yanne, tergolong sangat begitu cepat atau ekstrem.
"Jadi yang mulanya senang tiba-tiba jadi merasa sedih yang sangat dalam," ujar Yanne.
Penelitian menyebutkan, gangguan bipolar lebih banyak terjadi pada perempuan daripada laki-laki.
Keadaan demikian terjadi mengingat wanita memiliki sejumlah hormon yang cenderung fluktuatif.
Baca juga: dr. Dwi Septiadi: Jangan Menghindari Stress Karena Manusia Membutuhkan Stresor dengan Kadar Tepat
Hormon oksitosin dan dopamin adalah hormon yang dimiliki seorang wanita.
Meskipun pria juga memiliki hormon yang sama, namun tidak memiliki pengaruh yang kuat seperti pada wanita.
Dikatakan Wanita yang lebih sensitif mengalami depresi dan manik lantaran berhubungan dengan tuntutan kehidupan.
"Karena katanya wanita harus mempunyai 8 tangan, harus jadi ibu rumah tangga, sahabat, harus masak," terang Yanne.
Maka dari itu, seorang wanita harus menerima dirinya sendiri dan bersyukur terhadap karunia yang diberikan untuk dirinya.
Bila sudah demikian, wanita akan bisa menjalankan kehidupannya secara lebih baik.
Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Benarkan jika Skizofrenia Bisa Menjadi Kondisi Lanjut dari Bipolar
Untuk itu saat ini telah dibuat suatu persyaratan yang perlu dilewati oleh calon pasangan pengantin.
Prosedur yang perlu dilakukan tersebut diharapkan dapat membuat pasangan, terutama pada pihak wanita menjadi sadar akan peranya jika nanti sebagai seorang istri.
Sehingga meminimalisir terjadinya gangguan mental, seperti bipolar.
Pemicu Perubahan Suasana Hati Begitu Cepat
Perubahan suasana hati yang sangat begitu cepat, antara manik dan depresif disebabkan oleh suatu pemicu.
Berbagai faktor pemicu tersebut antara lain:
- Stres yang sangat tinggi
- Trauma masa lalu yang belum terselesaikan
- Kelelahan yang luar biasa
Baca juga: Hindari Tindakan Body Shaming yang Berefek Tidak Baik untuk Kesehatan Mental Korban
- Lingkungan yang tidak mendukung