Latihan Apa yang Harus Dilakukan oleh Pasien Stroke Ringan? Begini Kata dr. Nilla Mayasari, Sp.KFR-K

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi seseorang yang mengalami stroke

TRIBUNHEALTH.COM - Tanpa disadari, penyakit stroke bisa menngintai siapa saja.

Seringkali penyakit stroke dianggap hanya bisa terjadi pada usia lanjut saja.

Nyatanya banyak usia muda mengalami gejala stroke maupun stroke ringan.

Seseorang dengan stroke perlu mendapatkan pengobatan yang tepat dan cepat agar tidak mengalami kejadian fatal.

Stroke merupakan kondisi medis yang menakutkan dan mengancam jiwa, namun begitu pasien mulai pulih, pasien akan mengalami dampak pada kualitas hidup yang disebabkan oleh kerusakan.

Pemulihan stroke tergantung pada pengobatan, recovery spontan, rehabilitasi dan pelayanan sosial karena setiap kasus pasien proses pemulihannya berbeda.

ilustrasi seseorang yang mengalami stroke (freepik.com)

Baca juga: Kenali Beberapa Tindakan yang Mencegah Gigi Sensitif, Begini Penjelasan drg. Sri Pamungkas

Beberapa pasien stroke mengalami pemulihan spontan, tetapi sebagian besar penderita stroke memerlukan rehabilitasi untuk memulihkan kemampuan fungsionalnya.

Edukasi mengenai posisi tidur dengan elevasi kepala antara 30-45 derajat pasca stroke hemisfer yang besar sebagian besar didasarkan pada studi trauma kepala dan penurunan tekanan intrakranial.

Konsensus dari tinjauan literatur direkomendasikan pada ekstremitas atas bahu yang terkena harus diluruskan dengan lengan ke depan dan jari-jari ekstensi untuk mencegah kemungkinan bahu mengalami adduksi dan rotasi internal.

Badan harus lurus dan garis tengah tubuh menghindari fleksi ke depan maupun ke samping.

Baca juga: Disleksia, Gangguan Kesulitan dalam Membaca, Menulis, dan Mengeja dengan Benar

Untuk ekstremitas bawah harus dihindari rotasi eksternal dan abduksi pinggul melalui penggunaan penyangga seperti bantal.

Pinggul yang terkena harus dibawa ke depan dengan mempertahankan fleksi pinggul yang terkena untuk melawan peningkatan tonus ekstensor.

Umumnya dianjurkan fleksi lutut. Adapun posisi duduk yang paling sering direkomendasikan adalah di kursi berlengan dan di kursi roda

Latihan apa saja yang harus dilakukan oleh pasien stroke ringan?

Begini penjelasan dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K.

Nilla adalah seorang Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Konsultan.

Nilla Mengawali karirnya sebagai dokter umum di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar pada 2010.

Baca juga: Pahami Cara Menanggapi Seseorang yang Sering Melakukan Tindakan Body Shaming

Kemudian pada 2010 Nilla menekuni profesinya menjadi dokter rehabilitasi medik.

Pada tahun yang sama hingga saat ini, Nilla juga masih aktif menjadi Dosen Departemen kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FK-UNHAS.

Berkat kemampuannya, pada 2011 hingga 2013 ia dipercaya sebagai Kepala Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap RSUP.dr Wahidin Sudirohusodo.

Halaman
123