TRIBUNHEALTH.COM - Tanpa kita sadari, sebenarnya kita pernah melakukan body shaming terhadap orang lain.
Seringkali kita berkomentar tentsng fiisik orang lain seperti kurus, gemuk, berkulit hitam, berjerawat ataupuan yang lainnya.
Sebenarnya tindakan body shaming sangatlah tidak baik untuk kesehatan mental, karena orang yang mengalami body shaming bisa saja merasa minder bahkan fisiknya terlihat lebih buruk.
Body shaming merupakan kegiatan yang bertujuan menjelek-jelekkan kondisi badan seseorang.
Adib Setiawan seorang psikolog menyampaikan bahwa body shaming merupakan bagian dari bullying.
Baca juga: Ragam Kejadian Pemicu Gigi Sensitif yang Perlu Disadari, Berikut Penjelasan drg. Anastasia
Bullying merupakan kegiatan mengejek ataupun melukai baik secara fisik ataupun secara verbal.
Body shaming merupakan tindakan yang melukai secara verbal, khususnya terkait bentuk fisik dari seseorang.
Macam-macam bullying tergolong sangat banyak, tidak hanya body shaming saja.
Selain body shaming, kata-kata kotor, tidandakan memukul dan menendang juga termasuk dari bullying.
Perlu disadari bahwa tindakan body shaming akan membuat seseorang beresiko mengalami depresi dan kecemasan.
Baca juga: Berapa Lama Masa Pemulihan Pasien Stroke? Berikut Penjelasan dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K
Seseorang yang merasa dihina, dilukai cenderung akan down dan menyalahkan diri sendiri, sehingga bisa mengalami depresi bahkan cemas.
Rasa percaya diri dari seseorang yang sering mendapatkan tindakan bullying maupun body shaming akan berkurang.
Selain menyebabkan depresi dan kecemasan, body shaming juga akan menimbulkan berbagai macam penyakit.
Misalkan seseorang yang pernah mendapatkan tindakan body shaming kemudian diet, dan mengonsumsi obat-obatan yang berbahaya beresiko merusak ginjal dan tentunya berbahaya untuk kesehatan tubuh jika terlalu ekstrim dalam menjalani diet.
Baca juga: dr. Binsar Martin Peringkatkan untuk Waspada Gejala HIV yang Tidak Langsung Menunjukkan Infeksi
Adib Setiawan mengatakan bahwa seseorang yang melakukan body shaming bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti adanya niat untuk body shaming, tetapi ada juga yang niat bercanda.
Jika niatnya bercanda, maka bisa saja hanya untuk hiburan atau bahan ketawaan.
Misalkan saja bertemu saat reuni atau adanya pertemuan kelompok jika tidak ada bahan bercanda suasana akan sepi dan terasa ramai jika ada bahan bercandaan.
Hanya saja saat suasana ramai, pasti ada perasaan yang menjadi korban barangkali ada salah satu teman yang mendapatkan tindakan body shaming.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak di Yayasan Praktek Psikolog Indonesia. Kamis (9/12/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)