TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit HIV tidak akan terjadi dengan sembarangan tertular atau melakukan kontak fisik.
Diketahui bahwa kontak HIV melalui cairan tubuh.
Penularan melalui cairan tubuh bisa dikarenakan hubungan seks (cairan vagina dan sperma)
Selain dari hubungan seks, penularan bisa didapat melalui darah yang bisa didapat dari transfusi dan penggunaan jarum suntik pada orang-orang pemakai narkoba yang menggunakan jarum suntik.
Tak hanya melalui hubungan seks dan transfusi, penularan HIV bisa didapat dari plasenta.
Ibu penderita HIV dapat menularkan virus HIV pada janin melalui aliran darah diplasenta.

Baca juga: Pahami Faktor Risiko Terjadinya Kanker Usus yang Dipaparkan oleh dr. Kaka Renaldi Sp.PD-KGEH
Ternyata HIV juga bisa ditularkan melalui ASI, artinya anak-anak beresiko tertular melalui ASI.
Apabila HIV tidak terobati, maka akan menjadi AIDS
Masyarakat perlu berhati-hati karena orang yang terinfeksi HIV biasanya ketika awal pemeriksaan tidak terdeteksi.
dr. Binsar mengatakan adanya Window Periode, yang artinya pada waktu terinfeksi tidak langsung terlihat ditubuhnya.
3 Bulan setelah terinfeksi HIV barulah muncul didarah, dan dinamakan pemeriksaan antigen HIV atau antibodi HIV manusianya baru muncul.
2-3 tahun yang lalu masih 6 bulan window periode, tetapi hari ini dengan teknologi semakin canggih maka 3 bulan setelah terinfeksi barulah virus terlihat dalam tubuh manusia.
Baca juga: Muncul Gejala Herpes Zoster? Berikut Ini Waktu yang Tepat untuk Konsultasi Dokter
Ketahui beberapa gejala dari penyakit HIV yakni adanya flu seperti demam, pilek, badan terasa sakit selama 2-6 minggu.
Keluhan tersebut tidak hilang selama 6 minggu.
Flu yang terjadi tidaklah berat, tetapi mengganggu kualitas hidup penderitanya.
Setelah itu kondisi pasien membaik, tetapi membaik bukan berarti sembuh atau hilang.
Tetapi membaik itu hanya gejalanya saja yang hilang, tapi proses kerusakan dna proses perkembangbiakan virus terus terjadi.
dr. Binsar menyampaikan, data kesepakatan klinis yakni 5 tahun akan muncul AIDS setelah terinfeksi HIV, seringkali pasien lengah dalam keadaan tersebut.
Baca juga: Sebabkan Kulit Melepuh, Apakah Herpes Zoster Berbahaya bagi Kehamilan?
Setelah itu barulah muncul gejala AIDS, yakni :
- Adanya sakit menelan tanpa sebab,
- Mulut dipenuhi dengan jamur
- Diare yang tak kunjung sembuh
- Batuk kering, batuk tanpa sebab, dan batuk lama
Setelah dilakukan rontgent adanya Final pneumonia virus akibat adanya HIV.
dr. Binsar menegaskan, bukan adanya covid tetapi adanya HIV.
Gejala pneumonia ialah batuk-batuk sampai terasa sesak.
- Adanya ruam-ruam dikulit atau Sarkoma kaposi.
Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Herpes Zoster, Bisa Menulari Orang yang Belum Pernah Kena Cacar Air?
- Sakit kepala
Apabila kepala dilakukan CT Scan, didalam otak terdapat virus yang bernama Cytomegalovirus.
Jika sudah terkena AIDS, apabila diobati agresif pasti akan berujung kematian.
Akan lebih bagus ditemukan early diagnosis, atau ditemukan awal saat terjadinya virus HIV terdeteksi.
Walaupun belum muncul AID, sangat disarankan untuk segera diobati dan jangan pernah malu terbuka bahwa adanya gaya hidup sehingga masuklah HIV tersebut pada tubuh pasien.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS. Seorang medical sexologist. Sabtu (27/11/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)