TRIBUNHEALTH.COM - Herpes zoster merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV), yang juga menyebabkan cacar air.
Layanan kesehatan Inggris, NHS menyebut saat orang terkena cacar air, virus tetap berada di dalam tubuh.
"Virus ini dapat aktif kembali pada kemudian hari dan menyebabkan herpes zoster jika sistem kekebalan seseorang dalam tahap lemah," kata situs tersebut, dilansir TribunHealth.com.
Ketika mengalami herpes zoster, kulit mengalami sensasi terbakar dan gatal, yang pada akhirnya akan membentuk luka lepuh.
Lalu bagaimana jika ibu hamil mengalami penyakit ini?
Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Herpes Zoster, Bisa Menulari Orang yang Belum Pernah Kena Cacar Air?
Baca juga: Orang Tua yang Pernah Terinfeksi Covid-19 Berisiko Terkena Herpes Zoster

NHS menyebut, herpes zoster tidak berbahaya bagi kehamilan dan janin.
Meski demikian, tetap diperlukan saran dokter untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi.
"Jika Anda hamil dan terkena herpes zoster, tidak ada bahaya bagi kehamilan atau bayi Anda."
"Tetapi Anda harus dirujuk ke spesialis, karena Anda mungkin memerlukan pengobatan antivirus," katanya.
Jauhi kelompok tertentu

Baca juga: Herpes di Area Mulut Disebabkan oleh HSV-1, Virus Tak Bisa Mati dan Berada dalam Tubuh Seumur Hidup
Baca juga: Herpes di Area Mulut Disebabkan oleh HSV-1, Virus Tak Bisa Mati dan Berada dalam Tubuh Seumur Hidup
Seseorang tidak dapat menyebarkan herpes zoster kepada orang lain, kata NHS.
Tetapi orang yang belum pernah menderita cacar air sebelumnya dapat tertular cacar air dari penderita herpes zoster.
Pasalnya herpes zoster disebabkan oleh virus cacar air.
Cobalah untuk menghindari:
- orang hamil yang belum pernah menderita cacar air sebelumnya
- orang dengan sistem kekebalan yang lemah – seperti seseorang yang menjalani kemoterapi
- bayi berusia kurang dari 1 bulan – kecuali jika Anda melahirkannya, karena bayi Anda harus dilindungi dari virus oleh sistem kekebalan Anda.
Gejala herpes zoster

Baca juga: Ilmuwan Identifikasi Kasus Herpes Zoster pada Penerima Vaksin Covid-19, Hanya Kebetulan?
Baca juga: Demam yang Disertai dengan Banyaknya Sariawan, Kemungkinan Terjadi Infeksi Virus Herpes
Dilansir Express, Mayo Clinic mencatat bahwa tanda dan gejala herpes zoster biasanya hanya mempengaruhi sebagian kecil dari satu sisi tubuh.
Penyakit ini dapat mencakup tanda-tanda seperti nyeri, terbakar, mati rasa atau kesemutan.
Beberapa tanda lain adalah sebagai berikut:
- Kepekaan terhadap sentuhan
- Ruam merah yang dimulai beberapa hari setelah rasa sakit
- Lepuh berisi cairan yang pecah dan mengeras
- Gatal
Dikatakan bahwa beberapa orang juga akan mengalami demam, sakit kepala, kepekaan terhadap cahaya, dan kelelahan.
“Nyeri biasanya merupakan gejala pertama herpes zoster. Bagi sebagian orang, ini bisa menjadi intens."

Baca juga: Dok, Apakah Benar Herpes Bisa Menyerang Rongga Mulut?
Baca juga: Herpes di Area Mulut Disebabkan oleh HSV-1, Virus Tak Bisa Mati dan Berada dalam Tubuh Seumur Hidup
"Tergantung pada lokasi rasa sakit, kadang-kadang (nyeri tersebut) bisa disalahartikan sebagai gejala masalah yang mempengaruhi jantung, paru-paru atau ginjal."
“Beberapa orang mengalami nyeri herpes zoster tanpa pernah mengalami ruam,” kata Mayo Clinic.
Ruam yang menyakitkan biasanya berlangsung tujuh sampai 10 hari tetapi membutuhkan waktu dua sampai empat minggu untuk sembuh total.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)