TRIBUNHEALTH.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa hampir 67 persen populasi dunia menderita herpes oral, yang mengakibatkan cold sores.
Cold sores merupakan lepuhan kulit yang bisa terjadi di sekitar wajah, umumnya di area mulut atau bibir.
Luka tersebut biasanya dimulai dengan perasaan tak nyaman, gatal, terbakar, dan akhirnya muncul sebagai benjolan atau lepuh setelah dua atau tiga hari.
Setelah pecah, luka lepuhan akan membuat kerak, sebagaimana diberitakan independent.co.uk, Jumat (10/9/2021).
Cold sores disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks.
Baca juga: Dok, Apakah Benar Herpes Bisa Menyerang Rongga Mulut?
Baca juga: Waspada, Identifikasi Sariawan yang Muncul, Bisa Jadi Tanda Infeksi Herpes

NHS menyebut, virus ini tetap berada di kulit seumur hidup.
Karenanya, pada suatu herpes simpleks bisa muncul berbentuk cold sores.
Herpes simpleks terdiri atas dua jenis virus.
Yang pertama, HSV-1, terutama menyebabkan herpes oral dan umumnya mengakibatkan cold sores, sedangkan yang lain, HSV-2, menyebabkan herpes genital.
Siapa pun dapat tertular HSV-1 melalui interaksi umum, seperti menggunakan peralatan makan yang sama, berbagi lip balm, atau berciuman.
Kebanyakan orang terkena itu ketika mereka masih muda setelah kontak kulit ke kulit.
Baca juga: Apa Itu Herpes Genital? Simak Penjelasan Dokter Berikut Ini
Baca juga: Mengetahui Perbedaan Herpes Kulit dan Genital dari Dokter Indra Teguh Wiryo, Sp.KK

Namun, gejala umumnya tidak muncul sampai seseorang lebih tua.
Tidak ada cara untuk mengetahui apakah seseorang memiliki virus ini, kecuali telah menampakkan gejala berupa cold sores.
Karena hal ini, NHS menyarankan untuk menghindari kontak langsung jika tengah terkena herpes.
Penyakit ini tetap menular sampai mereka benar-benar sembuh, yang bisa memakan waktu lebih dari 10 hari.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)