Mengenal Metode Persalinan ILA yang Tidak Menimbulkan Nyeri, Simak dr. Kondang Usada, Sp.OG

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi ibu hamil berkonsultasi dengan dokter kandungan

Dalam melakukan pencegahan bayi lahir prematur disesuaikan dengan kondisi setiap ibu hamil.

"Misalnya seorang ibu hamil kembar 2, hamil kembar 3, atau hamil dengan kondisi yang kurus, maka treatmentnya berbeda-beda setiap ibu," ujar Kondang.

Bila ibu hamil bayi kembar, cenderung berisiko melahirkan secara prematur.

Ilustrasi memiliki bayi kembar (bogor.tribunnews.com)

Maka untuk mencegah terjadinya prematur, beberapa cara yang bisa dilakukan ialah:

- Tidak berhubungan seksual, terutama pada trimester kedua

- Aktivitas tidak berlebihan

Baca juga: Faktor Penyebab Terjadinya Celah Bibir, Biasanya Terjadi pada Usia Trimester Awal

- Bila ada keputihan, maka harus dibersihkan keputihannya

- dan memasuki umur kehamilan 34 minggu diberikan maturitas paru.

Berkat melakukan berbagai tips di atas, Kondang berkata, telah berhasil mencegah kelahiran prematuritas yang umumnya terjadi pada 34 minggu bisa menjadi 38 minggu.

ilustrasi wanita hamil (freepik.com)

Sehingga setelah bayi lahir tidak perlu memasuki perawatan Prenatal.

Karena jika bayi terlahir prematur, maka orangtua harus lebih jeli terhadap setiap tahap proses tumbuh kembang anak.

"Makanya saya selalu mencegah kelahiran prematuritas," sambungnya.

Baca juga: Benarkah Depresi pada Ibu Hamil Berpengaruh pada Janin? Psikolog Adib Setiawan Beri Penjelasan

Sementara pada ibu hamil yang kurus, tentu perlakuannya akan berbeda dengan ibu hamil kembar.

Ibu hamil yang kurus rata-rata akan melahirkan secara prematur di usia 32 minggu kehamilan.

Karena itu pada ibu hamil yang kurus, terdapat kontra indikasi. Misalnya:

Ilustrasi ibu hamil yang melihat kondisi janinnya. (Freepik.com)

- Tidak boleh melakukan aktivitas berlebihan

- Menggunakan penyangga perut pada saat usia kehamilan 7 hingga 8 bulan

- dan memberikan maturitas paru pada usia kehamilan 32 atau 34.

Baca juga: Flu Bisa Berbahaya bagi Janin dan Ibu Hamil, Ada Risiko Komplikasi Pneumonia hingga Meningitis

Penjelasan dr. Kondang Usada, Sp. OG dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video, Rabu (13/4/2022).

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)