TRIBUNHEALTH.COM - Infeksi virus influenza (flu) bisa berbahaya.
Meskipun setiap orang berisiko tertular flu, mereka yang sedang hamil atau baru saja melahirkan jauh lebih rentan terhadap efek penyakit yang lebih parah.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), wanita hamil lebih mungkin mengalami gejala dan komplikasi parah akibat flu, dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today.
Pasalnya, paru-paru, jantung, dan sistem kekebalan mereka berubah selama kehamilan.
Beberapa wanita hamil yang terkena flu juga dapat mengembangkan bronkitis, yang dapat berubah menjadi pneumonia.
Baca juga: dr. Ari Ayat Paparkan Beberapa Faktor yang Menyebabkan Keguguran Saat Hamil Muda
Baca juga: Penyebab Sulit Hamil setelah Punya Anak, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Namun, ada komplikasi yang lebih serius yang terkait dengan flu selama kehamilan meskipun ini jarang terjadi:
- syok septik
- meningitis
- ensefalitis, yang merupakan peradangan otak.
Selain ibu, flu selama kehamilan dapat membahayakan janin.
Bayi mungkin lahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah.
Menurut sebuah studi tahun 2016, mendapatkan vaksin flu selama kehamilan mengurangi risiko lahir mati sebesar 51% dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksinasi.
Namun apakah aman untuk mendapatkan suntikan flu saat hamil?
Menurut CDC, vaksin flu memiliki catatan keamanan yang panjang yang menunjukkan bahwa itu aman untuk diberikan kepada mereka yang sedang hamil.
Baca juga: Medical Sexologist Beberkan soal Infertilitas, Ketidakmampuan Menghamili ataupun Hamil
Baca juga: dr. Asih Sebut Faktor Penyebab Turun Peranakan Terbanyak karena Kehamilan dengan Usia

Namun, wanita hamil tidak boleh menggunakan vaksin influenza hidup yang dilemahkan (LAIV), yang berbentuk semprotan hidung.
Pasalnya semprotan tersebut mengandung mikroorganisme hidup dari virus, yang dapat melewati plasenta dan menyebabkan infeksi virus pada janin.
Namun, CDC mencatat bahwa potensi kerusakan pada janin adalah "teoretis", tetapi penyedia layanan kesehatan tidak memberikan vaksin LAIV sebagai tindakan pencegahan.
Suntikan flu dapat membantu mengurangi kemungkinan seseorang tertular flu.
Langkah ini juga dapat membantu mengurangi kebutuhan untuk pergi ke rumah sakit karena potensi komplikasi.
Menurut sebuah studi tahun 2018, seorang wanita hamil yang mendapat suntikan flu 40% lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit jika mereka terkena flu.
Efek suntikan flu juga bisa menular ke bayi setelah lahir, memberi bayi beberapa bulan perlindungan tambahan dari flu.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)