TRIBUNHEALTH.COM - Bibir sumbing merupakan suatu kelainan yang diderita sejak lahir.
Bayi lahir dengan kondisi terdapat celah pada bibir, baik celahnya pada satu sisi maupun pada dua sisi.
Baik itu celahnya hanya melibatkan bibirnya saja atau melibatkan gusi dan langit-langitnya.
Secara teori penyebab bibir sumbing dibagi menjadi 2, yaitu:
- Faktor genetik
- Faktor predisposisi atau pemicu

Baca juga: dr. Bayu Winarno, Sp.OG Paparkan Gejala dan Penanganan Pasien Ibu Hamil yang Terpapar COVID-19
Faktor pemicu bibir sumbing terjadi pada usia trimester pertama kehamilan ibu.
Pada kondisi di mana ibunya membawa suatu gen celah bibir.
Pada trimester pertama kelahirannya terjadi gangguan pada proses kehamilan, bisa dikarenakan trauma, terpapar rokok secara terus menerus, konsumsi alkohol, mengonsumsi obat-obatan tertentu yang bisa mengganggu seperti pil KB dan obat-obatan herbal.
Suatu syndrom tertentu jika terjadi gangguan pada masa trimester pertama kehamilan bisa menyebabkan celah bibir.
Terjadinya celah bibir bisa terjadi karena saat kehamilan ibu mengalami kekurangan gizi tertentu.
Baca juga: Tanda Sleep Apnea yang Harus Diwaspadai, Pusing saat Bangun Tidur hingga Mudah Marah pada Siang Hari
dr. Yossi menyampaikan bahwa menurut teori dan penelitian, jika kekurangan asam folat, kurang vitamin B6 dan vitamin B12 maka bisa menjadi faktor predisposisi atau faktor pemicu.
Faktor genetik bukan satu-satunya penyebab celah bibir.
Jika memang memiliki faktor genetik, tetapi tidak ada faktor pemicu yang menyebabkan terjadinya, maka tidak akan terjadi bibir sumbing.
Jika dalam satu keluarga, ayah ataupun ibunya memiliki bibir sumbing, belum tentu anak yang akan dilahirkan mengalami bibir sumbing.
Apabila anak pertama memiliki bibir sumbing, maka anak kedua pun belum tentu memiliki bibir sumbing.
Baca juga: Aktivitas Penggunaan Gadget di Masa Pandemi Meningkat, dr. Dedi Purnomo, Sp.M Beri Imbauan Ini
Faktor penyebab dan faktor pemicu yang kombine akan menyebabkan terjadinya bibir sumbing pada bayi.
Jika salah satu faktor penyabab tidak ada, maka tidak akan terjadi kelainan bibi sumbing.
Anak yang mengalami celah bibir sejak lahir, pasti terjadi bibir sumbing.
Salah satu ciri khas bibir sumbing adalah kadang-kadang merupakan kelainan dari kumpulan kelainan yang lain.
Pada penyakit sindrom tertentu seperti sindrom Treacher Collins dan sindrom Pierre Robin, biasanya celah bibir, celah langit-langit atau keduanya merupakan salah satu kelainan dari sindrom tersebut.
Baca juga: Kesadaran Akan Bahaya Kanker Payudara Perlu Dibangun, Masih Bisa Disembuhkan jika Didiagnosis Dini
Apabila anak terlahir dengan celah bibir, sebaiknya diperiksa secara umum untuk mengetahui apakah terdapat kelainan lain.
Tetapi jika tidak ada kelainan lain, hanya celah bibir atau celah langit-langit atau bahkan celah bibir dan celah langit-langit maka tidak menjadi masalah.
Tanda-tanda lain jika mengalami sindrom tertentu seperti sindrom Pierre Robin biasanya celah langit-langit, tidak menderita celah bibit tetapi menderita celah langit-langit.
Selain itu menderita rahang kecil atau mikrognatia, rahang berukuran kecil daripada umumnya.
Sehingga, apabila profil wajah dilihat dari sisi samping berbentuk sedikit lancip dan disebut dengna Bird face.
Baca juga: Dua Obat Diyakini Bisa Ringankan Gejala Sleep Apnea, Masih Diperlukan Penelitian Lanjut
Lidah berukuran lebih besar atau makroglosia, dan saluran nafas lebih kecil.
Klasifikasi celah bibir dibagi antara satu sisi dan dua sisi.
Misalkan satu sisi sebelah kanan atau kiri saja disebut dnegan unilateral.
Celah bibir yang terjadi pada dua sisi disebut dengan bilateral.
Ada celah bibir yang mencakup hanya sebagian dari bibir disebut dengan incomplete.
Namun ada juga celah bibir yang mencakup seluruhnya hingga dasar hidung terbelah disebut dengan complete.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Timur bersama dengan drg. Yossy Yoanita Ariestiana, Sp.BM. Seorang dokter gigi spesialis bedah mulut. kamis (24/9/2020)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)