TRIBUNHEALTH.COM - Setiap ibu menginginkan bayi lahir dengan kondisi yang sehat.
Proses kelahiran tersebut bisa melalui jalan normal atau operasi sesar (Caesar).
Tentu tidak ada yang lebih baik di antara keduanya, karena proses kelahiran disesuaikan dengan kondisi sang ibu dan janin.
Baca juga: Cara Mencegah Janin Tertular Infeksi Menular Seksual, Simak Ulasan dr. Putri Anita Sari, Sp.KK
Dokter Kandungan, dr. Kondang Usada, Sp. OG menjelaskan pertimbangan dalam menentukan proses kelahiran, baik secara normal maupun sesar.
Berdasarkan penuturannya, penentuan persalinan biasanya akan mulai dikonsultasikan saat trimester pertama.
Dokter akan menanyakan keinginan sang ibu, apakah memilih sesar atau normal.
Tahap ini memasuki pada fase birth plan.
"Misalnya ingin lahir normal, maka tugas saya sebagai dokter kandungan akan mengawal kehamilan ibu tersebut agar bisa lahir normal," ungkap Kondang dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Baca juga: Penyebab Ibu Hamil Rawan Alami Keputihan, Berikut Penjelasan dr. Rahmilasari Mujitaba, Sp.DV
Untuk seorang ibu bisa melahirkan secara normal, dibutuhkan beberapa syarat. Yaitu:
- Senam hamil
- Berat badan tidak boleh berlebihan
- Kepala harus dibawah
- Tidak ada penghalang di jalan lahir
"Itu akan kita kawal terus, sampai terjadi persalinan," imbuhnya.
Baca juga: Berenang Termasuk Olahraga yang Aman untuk Ibu Hamil, Bahkan Punya Sejumlah Efek Positif
Maka untuk menentukan sesar atau normal, ia hanya memberikan arahan pada pasien absolut.
Artinya jika pasien memiliki penghalang. Seperti Placenta previa, penghalang ari-ari dibawah sehingga tidak memungkinkan lahir normal.
"Maka saya akan bilang, 'Bu ini tidak mungkin lahir normal'," jelas Kondang.
Namun jika tidak ditemukan penghalang, maka pilihan pertama adalah persalinan normal.
Dalam hal ini, dokter hanya akan memberikan edukasi terkait cara agar proses persalinan sesuai rencana dan risiko yang mungkin akan terjadi.
Mencegah Bayi Lahir Prematur