Breaking News:

Cara Mencegah Janin Tertular Infeksi Menular Seksual, Simak Ulasan dr. Putri Anita Sari, Sp.KK

Berikut ini simak penjelasan dr. Putri Anita Sari, Sp.KK dalam mencegah janin tertular infeksi menular seksual

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
Ilustrasi pemeriksaan ibu hamil-simak penjelasan dr. Putri Anita Sari, Sp.KK dalam mencegah janin tertular infeksi menular seksual 

RIBUNHEALTH.COM - Infeksi atau penyakit menular seksual bisa terjadi pada siapa saja. Tidak terkecuali pada seorang ibu hamil.

Kondisi ini kerap disebabkan karena melakukan hubungan seksual yang berisiko.

Seperti sering berganti pasangan tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

Baca juga: dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Berikan Tips Cara Menjaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Wanita

Ibu hamil yang terdiagnosa mengalami penyakit menular seksual memiliki risiko tinggi menularkan pada janin yang dikandung.

Namun akan ada kemungkinan, jika janin dalam kandungan menjadi tidak bisa tertular.

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin, Putri Anita Sari.

Ilustrasi ibu hamil yang melihat kondisi janinnya.
Ilustrasi ibu hamil yang melihat kondisi janinnya. (Freepik.com)

Ia menyampaikan, agar tidak mencegah penularan, ibu hamil yang telah dipastikan mengalami penyakit menular seksual harus melahirkan dengan cara operasi caesar.

"Jadi kalau misalnya ibu sedang hamil besar mengalami penyakit Kutil kelamin, maka pencegahannya agar nggak ketularan, maka melahirkan bayinya dengan operasi caesar."

"Jadi nggak bisa lahir melalui vagina atau lahir normal, harus operasi," ungkapnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.

Baca juga: dr. Bayu Winarno, Sp.OG: Bukan Berarti Ibu yang Terpapar COVID-19 Harus Melahirkan secara Caesar

Sementara, bila dalam proses persalinan normal, harus dipastikan bayi aman.

2 dari 4 halaman

Jangan sampai tangan menyentuh mata bayi yang baru dilahirkan.

Karena bisa jadi akan menyebakan penyakit pada mata.

Ilustrasi alami gangguan pada mata
Ilustrasi alami gangguan pada mata (freepik.com)

Kasus yang hampir serupa pernah dijumpai oleh Anita pada salah satu daerah, ia menyebutkan pernah menemukan bayi dengan kondisi Gonore pada mata bayi.

Hal ini disebabkan lantaran mitos yang pernah ada menyebutkan jika anak mengalami masalah pada mata bisa disembuhkan dengan kencing ayahnya.

Baca juga: Berikut Ini Berbagai Gejala Penyakit Gonore, Ditularkan Melalui Hubungan Seksual Tanpa Pengaman

Akhirnya dengan pengetahuan yang minim, anjuran tersebut dipraktekkan.

Namun sayangnya, sang ayah justru mengalami penyakit menular seksual Gonore.

Akhirnya anak ikut tertular dan mengalami penyakit yang sama pada area mata.

Ilustrasi pemeriksaan pada bayi
Ilustrasi pemeriksaan pada bayi (freepik.com)

Bila sudah demikian, maka dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin bekerjasama dengan dokter spesialis mata.

"Jadi memang bahaya ya, jangan coba-coba," pesannya.

Baca juga: dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Ungkap Angka Keberhasilan Program Bayi Tabung, Begini Ulasannya

Penyakit menular seksual yang bisa menurun pada janin, di antaranya:

3 dari 4 halaman

- Kutil kelamin

- Sifilis

Ilustrasi sifilis
Ilustrasi sifilis (Kompas.com via Tribunnews)

- Gonore

Penularan dapat terjadi karena melewati saluran plasenta.

"Maka dari itu pentingnya untuk melakukan deteksi dini agar pengobatan bisa diberikan sedini mungkin," pesan Anita.

Penanganan Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual adalah jenis penyakit yang berbahaya.

Seseorang yang sudah terdiagnosis menderita penyakit menular seksual perlu mendapatkan penanganan yang serius.

Baca juga: Bayi Dapat Tertular Gonore dari Ibu saat Persalinan, Gejala Muncul pada Dua Minggu Pertama

Berbagai jenis pengobatan penyakit menular seksual yang biasa diberikan, ialah:

- Pengobatan oral (minum)

4 dari 4 halaman

- Pengobatan tropikal (oles)

- atau bedah listrik.

Ilustrasi macam obat
Ilustrasi macam obat (tribunnews.com)

Beragam jenis pengobatan di atas diberikan dengan menyesuaikan jenis penyakit dan tingkat keparahan yang dialami oleh pasien.

"Tergantung manifestasi klinisnya masing-masing," sambung Anita.

Mencegah Penyakit Menular Seksual

Kenaikan kasus pasien yang menderita penyakit menular seksual, disebabkan oleh sering berganti-ganti pasangan dan tidak menggunakan alat kontrasepsi.

Untuk itu ia menghimbau kepada masyarakat untuk peduli terhadap penularan penyakit menular seksual.

Baca juga: dr. Fita Maulina Paparkan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dapat Mengganggu Siklus Menstruasi

Yaitu dengan setia melakukan hubungan seksual dengan 1 pasangan dan menggunakan alat kontrasepsi.

Meski begitu, ia tak menampik bahwa alat kontrasepsi tidak bisa memberikan perlindungan 100 %.

Ilustrasi alat kontrasepsi
Ilustrasi alat kontrasepsi (kompas.com)

Saat ini satu-satunya alat kontrasepsi yang bisa mencegah penyakit menular seksual hanyalah kondom.

"Kontrasepsi itu hanya kondom, tetapi kalau IUD, pil KB, nggak bisa mencegah penyakit menular seksualnya. Melainkan hanya mencegah kehamilannya," ungkap Anita.

Baca juga: Turorial Lepas IUD Mandiri Viral di TikTok, Ahli Kesehatan Ingatkan Bahaya dan Risiko yang Mengintai

Kondom memilih keefektifan berkisar 98 % bisa melindungi dari penyakit menular seksual.

Sisanya yang hanya berkisar 2 % memiliki peluang untuk bisa terjadi penularan.

Hal itu bisa dilatarbelakangi karena alat kontrasepsi ini robek dan memiliki pori-pori yang tidak rapat, hingga menyebakan kebocoran.

"Jadi meski pakai kondom tetap berisiko, tetapi paling tidak bisa mengurangi (risiko penularan)," sambungnya.

Deteksi Dini Penyakit Menular Seksual

Seseorang yang mengalami penyakit menular seksual, harus segera melakukan deteksi sejak dini.

Bila ditemukan sejumlah tanda yang mencurigai, maka dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Ilustrasi konsultasi dengan dokter
Ilustrasi konsultasi dengan dokter (Freepik.com)

Anita menyampaikan, bila wanita mengalami gejala keputihan maka harus segera waspada.

Jangan biarkan keputihan berlangsung terus-menerus.

Terlebih jika pernah memiliki riwayat berhubungan seksual.

Baca juga: Hati-hati Penggunaan Toilet Umum, Dokter: Bisa Sebabkan Risiko Terjangkit Penyakit Menular Seksual

Sementara pada laki-laki, perlu berhati-hati jika timbul keluhan pada alat kelamin. Misalnya:

- Timbul nanah

- Kutil

Ilustrasi
Ilustrasi (Pixabay.com)

- atau bercak merah pada alat kelamin.

"Bila sudah muncul keluhan di alat kelamin, harus segera periksa ke dokter," seru Anita.

Faktor Risiko

Penyakit menular seksual memiliki risiko tinggi pada kelompok, seperti:

- Pekerja seks komersial

Baca juga: Kenali Penyebab dan Macam Penyakit Menular Seksual dari Dokter Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin

- Pecandu narkotika

- Homoseksual

- dan pelancong.

Proses penularan bisa terjadi melalui mulut, anus, dan alat kelamin.

Baca juga: Apa Penyebab Seseorang Menjadi Homoseksual? Simak Ulasan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS

Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin, Putri Anita Sari ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video (24/7/2020)

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comInfeksi menular seksualPutri Anita SariDokter spesialis kulit dan kelaminhubungan seksualAlat Kontrasepsi Gregory Pincus
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved