TRIBUNHEALTH.COM – Semakin berkembangnya teknologi, khususnya dalam dunia kecantikan, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengembalikan kekencangan daerah kewanitaan atau organ intim wanita.
Metode ini bekerja dengan cara menghantarkan panas pada dinding vagina hingga terjadi pembentukan kolagen baru agar vagina lebih elastis, kenyal, dan kencang.
Seiring berjalannya waktu, Tidak bisa dipungkiri jika vagina akan mengalami begitu banyak perubahan.
Bertambahnya usia, menopause, dan setelah melahirkan merupakan beberapa alasan yang bisa membuat vagina menjadi mengendur.
Pasalnya vagina kendur terjadi akibat berkurangnya kekencangan struktur jaringan penyokong atau melemahnya otot-otot sekitar vagina yang disebabkan oleh kurangnya kolagen.
Masalah ini biasanya bisa mengurangi kenikmatan hubungan seksual dengan pasangan.
Baca juga: Dokter Tegaskan Jika Treatment Vagina Tightening Tidak Akan Memengaruhi Siklus Menstruasi
Baca juga: Kurang Pemahaman Teknik Pembersihan Gigi dan Pemilihan Alat Menjadi Salah Satu Faktor Masalah Gigi
Untuk membahas mengenai informasi perawatan kecantikan, kita bisa bertanya langsung dengan Dokter Kecantikan yang sudah berkompeten seperti dr. Irmadani Intan Pratiwi.
dr. Irmadani Intan Pratiwi merupakan sarjana kedokteran yang menempuh pendidikan di Universitas Malahayati pada tahun 2012 hingga 2016.
Tak berselang lama ia melanjutkan profesi dokter di Universitas yang sama yaitu Universitas Malahayati pada tahun 2016 hingga 2018.
Selama menempuh pendidikan pada tahun 2013 hingga 2016 dr. Irmadani Intan Pratiwi juga aktif menjadi asisten dosen Dep. Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati.
Tak hanya itu saja, dr. Irmadani Intan Pratiwi juga sempat menjadi english teacher di Language Centre Universitas Malahayati selama dua tahun.
Pada tahun 2015, ia mewakili Universitas menjadi peserta dalam Gadjah Mada Indonesian Medical Science Olympiad (GIMSCO).
Selain berprofesi sebagai dokter, ia juga aktif membagikan informasi di Instagram pribadinya (@irmadanip).
Sejak tahun 2021, ia menjadi dokter pelaksana dan penanggung jawab di Praktek Dokter Umum dr. Irmadani.
Baca juga: Apakah yang Menjadi Pemicu Menumpuknya Karang Gigi? Simak Ulasan Lettu Kes drg. Ari Wd Astuti
Baca juga: Mengenal Umbilical Cord, Perawatan Menggunakan Tali Pusar untuk Mengatasi Jerawat dan Keloid
Di tahun yang sama hingga saat ini, dr. Irmadani Intan Pratiwi juga menjadi dokter kecantikan di Dermalogia Clinic Gading Serpong yang beralamatkan di Ruko Boulevard m5 No. 47 Jalan Boulevard Raya M Gading Serpong Tangerang (Telp. 081 213 711 318).
dr. Irmadani Intan Pratiwi akan menjawab seluruh pertanyaan Tribunners terkait perawatan kecantikan sebagai berikut.
Pertanyaan:
Saya ingin bertanya dok.
Sebenarnya treatment vagina tightening atau pengencangan vagina bisa bertahan berapa lama ya dok?
Feela, Tinggal di Klaten.
Dokter Kecantikan, dr. Irmadani Intan Pratiwi menjawab:
Jadi kalau efeknya sendiri itu langsung ada efeknya setelah treatment.
Karena kita prosesnya yang pertama adalah akan konseling dahulu atau konsultasi.
Terus setelah itu, kita melakukan pengukuran tekanan vagina atau tekanan otot vagina.
Baca juga: drg. Anastasia: Kejadian Tumbuh Gigi Secara Prematur Sangat Jarang Terjadi
Kemudian kita akan melakukan treatmentnya, jadi pertama dimasukkan alat untuk mengukur sebelum tindakan.
Lalu dimasukkan alat ke dalam vagina untuk menembakkan gelombangnya.
Ketiga, kita masukkan lagi alat untuk mengukur setelahnya.
Jadi ada pengukuran sebelum dan setelahnya.
Dengan perawatan ini harusnya kekencangan vagina akan berubah.
Tapi sebenarnya itu bukan hasil yang paling maksimal atau paling optimal.
Baca juga: Kenali Bahaya yang Terjadi Akibat Benturan Belakang, Begini Penjelasan dr. Nurul Rahmawati
Akan tetapi hasil yang paling optimal sebenarnya akan dirasakan setelah satu bulan.
Hal ini karena proses merangsangnya tidak langsung serta merta berhasil 100%.
Tetapi dia akan berproses.
Setelah satu bulan pasca tindakan itu hasil yang sudah paling optimal dan bisa diulangi kembali.
Untuk bertahannya bisa sampai 4 bulan atau lebih.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.