TRIBUNHEALTH.COM - Sejatinya swab itu tidak boleh dilakukan mandiri dan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan.
dr. Hemastia menyampaikan bahwa di awal-awal bukan karena pandemi Covid saja, swab memang harus dilakukan oleh dokter.
Namun karena pandemi Covid, dimana semua orang cukup bannyak terinfeksi Covid dan banyak orang yang harus dilakukan swab.
Maka semakin ke sini harus mengajarkan ke tenaga medis lainnya karena jumlah dokter terbatas.
Bukan berarti dengan adanya kejadian tersebut, berarti dapat melakukan swab mandiri daripada kelamaan atau terlalu mahal di rumah sakit.
Sehingga memiliki ide untuk melakukan swab mandiri di rumah.
Baca juga: dr. Kondang Usodo Paparkan Sejumlah Syarat Bagi Ibu Hamil yang Hendak Melakukan Persalinan Normal
dr. Hemastia menyampaikan bahwa swab jika dilakukan sendiri memang cukup berbahaya, apalagi jika pasien memiiki riwayat hipertensi.
Saat swab ketika mencolok hidung dengan posisi atau arah yang tidak benar, memang beresiko terjadi kebocoran otak.
dr. Hemastia mangatakan hal tersebut terjadi mungkin posisi terlalu menukik ke atas, karena sebenarnya yang dituju adalah nasofaring atau dibelakang hidung.
Nasofaring adanya didasar dari hidung dan paling ujung.
Sehingga cara penyusurannya pun dari bawah bukan dari atas.
Terkadang dokter yang melakukan swab sudah benar, tetapi pasien tersebut reflek bergerak, takut, dan kaget bisa menjadi salah satu resiko palagi swab dilakukan oleh seseorang yang bukan tenaga kesehatan.
Baca juga: Sarapan Lebih Awal Bagus untuk Kesehatan, Penelitian Sebut Bisa Bikin Panjang Umur
Terlalu sering melakukan swab tidak akan berbahaya jika dilakukan dengan posisi dan tenaga yang ahli.
dr. Hemastia menghimbau bahwa jangan membeli swab sendiri atau melakukan swab sendiri.
Jika ingin membeli alat swab sendiri tidak masalah, tetapi harus meminta bantuan dokter diklinik terdekat untuk melakukannya.
Tetapi sebaiknya tetap dilakukan dirumah sakit atau klinik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Karena memang bahaya melakukan swab sendiri cukup banyak, selain dari berdarah, cairan otak bisa bocor, rasa nyeri jika posisi tidak benar dan ada efek-efek lain yang akan menyebabkan kegawat daruratan.
Maka dari itu swab sebaiknya dilkaukan di rumah sakit.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Hemastia Manuhara Harba'i, Sp.THT-KL. Seorang dokter spesialis THT - Kepala dan Leher Kamis (4/11/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)