TRIBUNHEALTH.COM - Setiap anak harus mendapatkan kebutuhan gizi yang cukup.
Jangan sampai anak menderita gizi buruk atau busung lapar.
Karena itu, orangtua harus memberikan asupan gizi yang tepat sesuai dengan kebutuhan anak.
Baca juga: Tak Ingin Konsumsi Manis saat Berbuka, Adakah Dampak Negatif pada Tubuh? Ini Kata Ahli Gizi
Namun hal ini sering kali membuat para orangtua bingung untuk mengetahui kebutuhan gizi anak sepenuhnya.
Lantas bagaimana cara yang bisa dilakukan?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A memberikan ulasannya.
Berdasarkan penuturan Roro, untuk mengetahui kebutuhan asupan gizi anak, orangtua dapat memastikannya di:
- Setiap mengikuti kegiatan Posyandu
Baca juga: Jangan Takut Berat Badan Bertambah saat Konsumsi Hidangan Manis, Simak Tips Ahli Gizi
- Dokter spesialis anak
- dan Puskesmas.
Roro melanjurkan, pentingnya untuk orangtua memantau asupan gizi anak setiap bulannya.
Dalam pemantauan ini, orangtua biasanya juga akan mendapatkan informasi dari petugas Posayandu atau Puskesmas.
Kebutuhan anak diatas 1 hingga menuju 12 bulan diperkirakan 110 kalori/kg/hari.
Seiring bertambahnya usia, maka kebutuhan kalorinya akan semakin menurun.
Baca juga: Pengaruh Buruk Diet Ketat dan Kurang Mengonsumsi Makanan Gizi Seimbang Terhadap Kesuburan
Roro pun menjelaskan cara menghitung kebutuhan kalori anak.
"Contohnya anak usia 7 bulan dengan berat badan 75 kg, maka 7,5 dikalikan 110 kalori."
"Misalnya didapatkan 800 kalorinya, maka untuk memenuhinya dapat diperoleh dari 3 kali makan, menyusui, snack, dan lainnya lalu dikumpulkan jumlahnya jadi 800 kalori," jelas Roro.
Sehingga dalam menghitung kebutuhan asupan gizi anak dapat diperoleh dengan menghitung kebutuhan kalori.
Tidak perlu khawatir jika orangtua mengalami kesulitan dalam menghitung kalori anak, petugas kesehatan akan siap membantu.
Baca juga: Cegah Busung Lapar atau Gizi Buruk, Dokter Imbau Orangtua Pantau Berat Badan Anak Sesuai Usia
"Ini harus mendapatkan informasi dari petugas kesehatan. Sebenarnya jika ingin membca buku boleh tetapi jika belum jelas harus tanya."