Cegah Busung Lapar atau Gizi Buruk, Dokter Imbau Orangtua Pantau Berat Badan Anak Sesuai Usia

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi menimbang berat badan anak-Dokter Spesialis Anak, Roro Rukmi Windi Perdani menjelaskan proses terjadinya Busung lapar.

Penyebab busung Lapar

Kondisi di atas lebih tepatnya mengarah pada gizi buruk dengan kekurangan energi yang berbentuk karbohidrat dan protein.

Perlu diketahui, terdapat zat gizi mikro dan makro.

Baca juga: dr. Eleonora Mitaning C, M.Gizi, Sp.GK : Saat Diet Makronutrien dan Mikronutrien Harus Terpenuhi

Zat gizi makro terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak.

Ilustrasi zat gizi makro (jatim.tribunnews.com)

Sementara zat gizi mikro terdiri dari mineral, seperti zat besi, vitamin, dan zinc.

Karbohidrat bisa didapat dari makanan seperti roti, donat, kentan, dan berbagai makanan yang berbahan tepung.

Lalu pada protein, bisa diperoleh dari daging-dagingan, ikan, telur, tempe dan tahu.

Baca juga: 3 Upaya Berikut Bisa Bantu Tingkatkan Laju Metabolisme, Termasuk Mengonsumsi Protein

Penderita gizi buruk atau busung lapar kekurangan dua zat penting di atas (protein dan karbohidrat).

Kekurangan zat gizi mikro ini disebabkan karena asupan gizi yang kurang.

ilustrasi makanan sehat dan bergizi seimbang (pixabay.com)

Kondisi demikian, dimungkinkan terjadi pada masyarakat dengan pendapatan rendah.

"Jadi tidak bisa mencukupi kebutuham sehari-hari," imbuh Roro.

Selanjutnya, selain asupan yang kurang, busung lapar bisa juga dipicu akibat anak tidak ingin mengonsumsi makanan.

Baca juga: Apakah Penurunan Nafsu Makan pada Anak Karena Tumbuh Gigi Bisa Diatasi? Begini Penjelasan Dokter

Namun selain dua faktor tersebut, busung lapar juga bisa disebabkan oleh kebutuhan harian penderita yang memang sangat kurang meskipun sudah diberikan asupan gizi yang cukup.

"Contohnya pada orang-orang yang sakit berat yang membutuhkan lebih banyak energi untuk penyembuhannya daripada saat dia tidak sakit berat," jelas Roro.

ilustrasi anka yang tidak nafsu makan (orami.co.id)

Selain itu, juga bisa diakibatkan oleh percepatan pertumbuhan.

Artinya penderita membutuhkan energi, baik karbohidrat, protein, lemak, dan sejenisnya yang lebih dari biasanya.

Kondisi ini bisa juga terjadi pada masa pubertas.

Baca juga: Dampak Jika Anak Alami Pubertasi Dini, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrinologi

Ilustrasi sepasang remaja memasuki masa pubertas (Freepik.com)

Terakhir, juga bisa diakibatkan karena menderita Diare berkepanjangan atau Imunodefisiensi pada pasien HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Penderita cukup akan zat gizi dan kebutuhan energi yang normal, namun sayangnya berbagai asupan makanan tidak bisa diserap oleh tubuh dengan baik.

Baca juga: Gigi Anak yang Mengalami Karies dan Sudah Tak Bisa Dipertahankan, Biasanya Disarankan untuk Dicabut

Penjelasan Dokter Spesialis Anak, Roro Rukmi Windi Perdani, dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, Kamis (3/2/2022)

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)