TRIBUNHEALTH.COM - Testosteron merupakan hormon seks utama pada pria, meski sebenarnya perempuan tetap memiliki hormon ini.
Pada pria, berkurangnya hormon testosteron dapat memiliki sejumlah dampak.
Tentu saja kehidupan seksual turut terpengaruh.
Dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today, Kamis (7/4/2022), berikut ini gejala testosteron rendah pada pria.
Masalah dengan ereksi
Testosteron rendah dapat membuat sulit untuk mencapai atau mempertahankan ereksi.
Namun, testosteron rendah itu sendiri tidak selalu menjadi penyebab langsung disfungsi ereksi.
Orang dengan kadar testosteron tinggi dapat mengalami kesulitan mencapai ereksi, dan orang dengan kadar testosteron rendah masih mungkin tak mengalami masalah ini.
Testosteron merangsang jaringan penis untuk menghasilkan oksida nitrat, yang memulai beberapa reaksi yang menghasilkan ereksi.
Jika kadar hormon terlalu rendah, seorang pria mungkin tidak bisa ereksi.
Baca juga: Masturbasi Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi pada Pria, Mitos atau Fakta?
Baca juga: Waspada, Disfungsi Ereksi Tak Hanya Terjadi pada Usia Lanjut Tetapi Bisa Mengintai Usia Muda
Selain rendahnya testosteron, faktor lain yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi meliputi:
- merokok
- masalah terkait tiroid
- Kolesterol Tinggi
- stres atau kecemasan
- konsumsi alkohol
- diabetes
- tekanan darah tinggi.
Studi menunjukkan bahwa terapi penggantian testosteron dapat meningkatkan fungsi ereksi pada orang dengan disfungsi ereksi ringan.
Pengurangan ukuran testis
Seorang pria dengan testosteron rendah mungkin melihat pengurangan ukuran testis mereka yang tidak terkait dengan suhu dingin.
Skrotum mungkin juga terasa lebih lembut dari biasanya.
Pengurangan jumlah air mani
Air mani adalah cairan yang membuat sebagian besar ejakulasi pria.
Jenis cairan ini membantu sperma bergerak menuju sel telur.
Testosteron membantu merangsang produksi air mani, dan penurunan kadar air mani dapat menunjukkan penurunan testosteron.
Pengurangan jumlah ini juga dapat menyebabkan masalah kesuburan.