Apakah Maladaptive pada Inner Child Bisa Mengganggu Kepribadian Kita Saat Ini? Begini Kata Psikolog

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi orang dewasa yang masih memiliki luka di masa lalu sehingga mempengaruhi kepribadiannya saat ini

TRIBUNHEALTH.COM - Perilaku maladaptive adalah salah satu perilaku pada anak, dimana anak tersebut tidak mampu beradaptasi dengan wajar dengan orang di sekelilingnya.

Anak yang memiliki perilaku maladaptive tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik sesuai dengan tahapan perkembangan pada usianya.

Menurut Psikolog Diah, maladaptive jika digambarkan dengan emosi berupa destruktif dan konstruktif.

Emosi destruktif adalah emosi yang dimiliki oleh anak dalam bentuk emosi yang suka marah, sering sedih, dan sering merasakan ketakutan.

Sedangkan emosi konstruktif adalah emosi yang positif yang berupa kegembiraan, kedamaian, dan penerimaan.

Namun pada kasus maladaptive ini, emosi yang lebih dominan adalah emosi yang berupa destruktif.

Baca juga: Bagaimana Cara untuk Berdamai dengan Luka di Masa Kecil? Begini Jawaban Psikolog Diah Mahmudah

Ilustrasi seorang dewasa yang memiliki kepribadian sering marah akibat maladaptive inner child (Pixabay)

Lantas apakah maladaptive pada inner child ini bisa mengganggu kepribadian saat ini?

Dilansir TribunHealth.com, Psikolog Diah Mahmudah, S.Psi memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

Psikolog Diah menuturkan, perilaku maladaptive pada inner child sangat bisa mempengaruhi kepribadian saat ini.

Karena kehidupan kita dan kepribadian kita saat ini dipengaruhi juga oleh masa lalu, masa lalu ikut andil dalam membentuk kepribadian seseorang.

Tak hanya masa lalu saja, masa depan atau penghayatan kita terhadap masa depan juga ikut andil dalam membentuk kepribadian kita.

Dapat disimpulkan, kepribadian seseorang dapat terbentuk dan dipengaruhi oleh masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Ketika seseorang masih memiliki maladaptive inner child yang belum dipulihkan, maka akan berimbas pada gangguan kepribadian.

Baca juga: Luka di Masa Kecil hingga Burnout dapat Mempengaruhi Emosi Orang Dewasa, Simak Ulasan Psikolog Diah

Psikolog Diah menyebutkan, salah satu gangguan kepribadian yang bisa muncul akibat maladaptive inner child yang belum dipulihkan adalah narsistik.

Narsistik merupakan salah satu gangguan kepribadian yang membuat seseorang merasa dirinya sangatlah penting dan harus dikagumi.

Kondisi ini dapat mempengaruhi relationship atau hubungan jangka panjang, terutama pada intimate relationship.

"Jadi orang ini akan merasa berlebihan pada dirinya atau mungkin yang sudah menikah pasangannya yang akan menyadari, kenapa kok orientasinya selalu pada "aku" atau pada dirinya sendiri," terang Psikolog Diah.

"Bisa jadi salah satu penyebabnya dia mengalami egosentris yang belum juga selesai."

"Menurut para ahli, egosentris itu semestinya tuntas di tujuh tahun pertama. Seharusnya ia sudah kenyang perhatian, kenyang pengakuan, kenyang pujian, kenyang kasih sayang di tujuh tahun pertama."

"Tapi ternyata dia tidak terpenuhi hal tersebut pada tujuh tahun pertama dan bahkan tujuh tahun berikutnya juga tidak terpenuhi dan dalam psikologis saya sebut dengan mal nutrisi," lanjut Psikolog Diah.

Halaman
12